Satpolair Polres Tarakan mendapati aksi kejahatan yang terjadi di perairan dan pertambakan mengalami penurunan.
Di tahun ini hingga November, hanya ada satu perkara kejahatan di perairan yang diterima oleh pihaknya. Bahkan perkara tersebut pun sudah diungkap oleh Satpolair Polres Tarakan.
"Tingkat kejahatan seperti perampokan di tambak itu sudah minim, tidak seperti dulu. Kalau pun ada sudah bisa kita petakan dari residivis yang biasa melakukan," kata Kasat Polair Polres Tarakan IPTU Prabowo Eka Prasetyo.
Baca Juga: Ingat Ya..!! Pelaku Usaha Mamin di Kaltara Wajib Kantongi Sertifikat Halal Paling Lambat 2026
Diakui Prabowo, untuk satu perkara yang sudah diungkap oleh pihaknya, didapati para pelaku memang residivis dengan perkara yang sama. Sehingga pihaknya sudah bisa memetakan terduga para pelaku. Hanya saja pihaknya membutuhkan waktu untuk melakukan pengungkapan, lantaran para pelaku melarikan diri dan bersembunyi di wilayah pertambakan.
"Untuk perkara yang kita ungkap ini, para pelaku merupakan residivis di perkara yang sama. Mereka memang spesialis dan baru bebas di tahun 2023," jelasnya.
Turunnya perkara kejahatan di wilayah perairan dan pertambakan, salah satunya dikarenakan peran serta masyarakat yang lebih pro aktif memberikan informasi kepada pihak kepolisian.
"Karena ada juga beberapa perkumpulan atau asosiasi petani tambak yang aktif. Bisa dikatakan mereka ada Satkamling sendiri yaitu patroli sendiri. Kalau ada terjadi sesuatu maka mereka cepat memberikan informasi kepada kami," pungkasnya. (zar)