SAMPIT- Kepolisian Sektor (Polsek) Antang Kalang masih mendalami motif kasus pembunuhan yang dilakukan anak terhadap ayah kandungnya di Desa Agung Mulya, Kecamatan Telaga Antang, Selasa (23/9) lalu. Pelaku J (28) yang memiliki tatto bunga di kedua lengannya itu masih menjalani pemeriksaan intensif.
”Masih dilakukan pemeriksaan. Dan dari keterangan pelaku, saat melakukan aksinya dia tidak terpengaruh minuman alkohol. Meski demikian, kami terus mendalami keterangan pelaku,” ujar Ipda Jonika, Kapolsek Antang Kalang.
Dia menjelaskan, korban mengalami sejumlah luka berat di sekujur tubuhnya. Pelaku mengakhiri hidup ayahnya menggunakan parang yang ditebaskan secara membabi buta. Korban, A (50), mengalami luka bacok di kepala hingga luka tusuk pada bagian dadanya.
”Dari hasil olah TKP, kepala korban ada terdapat tiga luka bacok. Sebagian ada luka tebas di tangan dan luka lubang menganga akibat parang yang menembus ke dadanya,” katanya. Informasinya, tragedi itu bermula saat J sedang menenggak minuman keras di dalam rumahnya, sekitar pukul 12.30 WIB. Situasi memanas saat A menegur anaknya hingga terjadi cekcok.
Korban yang emosi lalu mengambil parang. Tanpa diduga, parang itu kemudian direbut sang anak. Korban yang tak berdaya berulang kali diserang secara brutal oleh anaknya sendiri hingga tewas di lokasi kejadian. ”Dari keterangan yang kami dapat, pelaku dan ayahnya selama ini sudah sering cekcok. Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal berlapis, termasuk Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan,” katanya. (sir/ign)