kriminal

15 Tahanan Kabur dari Polsek Samarinda Kota Berhasil Ditangkap Kembali, Kapolres: Berkat Dukungan Masyarakat

Rabu, 29 Oktober 2025 | 22:35 WIB

PROKAL.CO, SAMARINDA – Kepolisian Resor Kota Samarinda berhasil menangkap kembali seluruh 15 tahanan yang kabur dari sel Polsek Samarinda Kota pada 19 Oktober 2025 lalu. Penangkapan ini dilakukan dalam waktu delapan hari melalui operasi gabungan lintas satuan yang juga melibatkan dukungan masyarakat.

Kapolres Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers di Mapolresta Samarinda, Selasa (28/10/2025). Ia menjelaskan, para tahanan melarikan diri dengan cara menjebol dinding kamar mandi sel setelah membuat lubang dari dalam kloset.

“Sekitar pukul 14.00 WITA, pada 19 Oktober, 15 tahanan melarikan diri melalui lubang yang mereka buat di kamar mandi. Alhamdulillah, dalam waktu delapan hari seluruhnya berhasil kami amankan kembali,” ujar Hendri.

Menurutnya, keberhasilan penangkapan ini tak lepas dari kerja keras tim gabungan mulai dari Unit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda, Satpolairud, hingga dukungan dari Direktorat Reskrimum Polda Kaltim.

“Anggota bekerja tanpa kenal lelah, siang dan malam, menindaklanjuti setiap petunjuk yang ada. Selain itu, dukungan masyarakat sangat membantu dalam menemukan keberadaan para tahanan,” tambahnya.

Beberapa tahanan bahkan berhasil diamankan berkat informasi dari warga. Salah satunya, tahanan bernama Kahar, ditangkap di sebuah masjid di wilayah Sungai Siring setelah warga melapor kepada petugas kepolisian.

“Ada warga yang baru selesai salat subuh melihat orang mencurigakan di masjid, lalu melapor ke pos polisi. Ternyata benar, itu salah satu tahanan yang kabur,” ungkap Kapolres.

Kasus serupa juga terjadi di wilayah Temindung, di mana warga melapor setelah melihat gerak-gerik mencurigakan yang ternyata merupakan tahanan buron.

Dari hasil penyelidikan, polisi mengidentifikasi tiga tahanan sebagai otak pelarian, yakni Kahar, Edi Ramlan alias Melang, dan Irfan. Ketiganya diketahui merencanakan pelarian sejak 17 Oktober dengan cara mematahkan besi ventilasi dan mencokel dinding menggunakan paku yang dimodifikasi.

Setelah lubang cukup besar, tahanan bernama Yohanes menjadi orang pertama yang keluar dari sel, disusul Kahar dan Melang. Ketiganya kemudian membelokkan arah kamera CCTV agar tidak terpantau, lalu membantu tahanan lain untuk keluar.

“Setelah berhasil keluar, mereka melompat melewati tembok sisi kiri sel yang lebih rendah, lalu menyebar ke berbagai arah di kawasan Jalan Diponegoro,” kata Hendri.

Kapolres Samarinda menjelaskan, penangkapan pertama dilakukan pada hari yang sama dengan pelarian, Minggu (19/10/2025). Tahanan pertama yang ditangkap adalah Elzent Ahmad, pelaku penggelapan, yang diamankan di Jalan Otto Iskandardinata.

Beberapa jam kemudian, tahanan lain menyusul tertangkap, di antaranya Asri alias Ambo, Irfan, Ihwan Noor, dan Suniansyah. Beberapa tahanan lainnya bahkan menyerahkan diri, seperti Gilang Ramadhan, yang diantar keluarganya ke Polsek Samarinda Kota.

Penangkapan berlanjut hingga ke luar daerah. Salah satunya, Krisantus Dominikus Werong Lubur alias Santos, pelaku kasus asusila, dibekuk di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Tahanan lain, Muhammad Yusril alias Unyil, juga ditangkap di kota yang sama setelah diketahui mencuri sepeda motor selama pelariannya.

Halaman:

Terkini