kriminal

Kronologi Pelarian 15 Tahanan Polsek Samarinda Kota: Dalangnya 3 Orang, Proses Penjebolan 3 Hari

Jumat, 31 Oktober 2025 | 11:06 WIB
15 tahanan yang kabur ditangkap kembali.

 

SUNGAI KUNJANG – Aksi kaburnya 15 tahanan dari rumah tahanan (Rutan) Polsek Samarinda Kota pada Minggu (19/10/2025) ternyata telah direncanakan secara matang dan terorganisir. Polisi berhasil mengungkap bahwa pelarian massal tersebut diinisiasi oleh tiga tahanan kasus pencurian: Kahar, Edy Ramlan alias Melang, dan Irfan.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, menjelaskan bahwa para otak pelarian ini menggunakan cara yang tidak terduga untuk menciptakan jalur keluar.

“Mereka mematahkan besi tiang jemuran untuk membongkar kloset, lalu membuat lubang pada dinding beton selebar 40 sentimeter,” ujar Kombes Hendri.

Selain pipa besi, para tahanan juga memanfaatkan benda-benda kecil lain di dalam sel. “Mereka juga mencabut paku yang seharusnya digunakan untuk menggantung baju, tapi dijadikan alat untuk mengikis plester dinding,” tambahnya.

Proses Penggalian Tiga Hari

Proses penggalian lubang dimulai sejak Jumat (17/10/2025) dan rampung pada Minggu (19/10/2025), menjelang waktu pelarian. Empat tahanan, termasuk Yohanes Dorianto (tahanan kasus pencurian lainnya) yang ikut membantu, bekerja sama membobok kloset dan dinding.

Yohanes, yang memiliki postur tubuh paling kecil, menjadi orang pertama yang mencoba lubang tersebut. “Setelah berhasil keluar, Yohanes melebarkan lubang di bagian luar agar rekan-rekannya bisa menyusul,” terang Kombes Hendri.

Setelah Yohanes, Kahar dan Melang menyusul keluar. Keduanya lantas mengubah posisi kamera CCTV di belakang rutan menggunakan kayu panjang untuk menghindari terekamnya aksi mereka.

“Ketiga tahanan yang sudah berada di luar itu lalu membantu 12 tahanan lain melarikan diri melalui lubang yang sama,” kata Kapolresta.

Melarikan Diri Lewat Gang Belakang

Setelah 15 tahanan berhasil keluar, mereka melompati pagar tembok rendah di sebelah kiri sel kosong (bekas tahanan perempuan). Mereka kemudian berjalan melalui celah di antara rumah-rumah di belakang markas Polsek menuju Jalan Cempaka.

“Setelah berjalan sekitar 200–300 meter, tepat di dekat kantor Satpol PP di Jalan Cempaka, mereka berpisah. Ada yang ke arah Gunung Steling di Jalan Otto Iskandardinata, ada juga yang ke pusat kota dan Samarinda Seberang,” ungkapnya.

Aksi kabur ini baru diketahui saat petugas jaga melakukan pemeriksaan jumlah tahanan di dalam sel. Dari total 30 orang tahanan, saat apel hanya tersisa 15 orang.

Halaman:

Terkini