SAMARINDA – Kurang dari sebulan pasca-aksi penganiayaan brutal menggunakan cutter di salah satu kamar guest house Jalan M Yamin, Kelurahan Gunung Kelua, pelaku berinisial NA akhirnya berhasil ditangkap. Penangkapan ini mengakhiri masa buron NA yang kabur setelah menyerang rekan perempuannya pada Minggu subuh (9/11/2025).
Yang menjadi sorotan, pelaku berinisial NA ternyata masih di bawah umur, yakni 17 tahun. Unit Reskrim Polsek Samarinda Ulu yang dibackup Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda berhasil membekuk NA di kampung halamannya di kawasan Jalan Prona 1, Kelurahan Pemurus Baru, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Senin siang (1/12/2025).
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, melalui Kapolsek Samarinda Ulu, AKP Wawan Gunawan, membenarkan penangkapan tersebut.
“Alhamdulillah pelaku (NA) sudah berhasil diamankan di kampung halamanya di Kalsel. Saat ini anggota dan pelaku sedang dalam perjalanan menuju ke Samarinda,” kata AKP Wawan Gunawan, Selasa (2/12/2025).
Menurut Kapolsek Wawan, saat ditangkap, NA tidak melakukan perlawanan dan menerima kedatangan polisi. Selain mengamankan NA, polisi juga menyita barang bukti berupa cutter warna bening yang digunakan pelaku untuk menganiaya korban berinisial WH (18).
Motif penganiayaan ini ditegaskan masih sama, yaitu dipicu lantaran pelaku tidak terima dengan cara korban menegur. Peristiwa itu sendiri berawal dari cekcok antara WH dan NA—keduanya adalah wanita pendatang dari Kalsel—di dalam kamar guest house.
Cekcok bermula ketika NA yang sedang makan di atas kasur merasa tersinggung dengan cara WH menegurnya, yang dianggapnya pamali atau tidak baik. Ketersinggungan ini membuat NA marah. Saat WH hendak beristirahat, cekcok memuncak hingga keributan tak terhindarkan. NA kemudian menggunakan cutter hingga menyebabkan WH menderita luka robek menganga di paha kirinya.
Korban WH segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan jahitan dan kemudian melaporkan kejadian tersebut, sementara NA berhasil kabur dan menjadi buronan hingga akhirnya ditangkap di Banjarmasin. (oke)