SAMARINDA – Sebuah peristiwa penganiayaan berat mengguncang warga Jalan Juanda 2, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu, pada Selasa (16/12/2025) malam. Seorang pemuda berinisial AL (25) nekat menyerang Agil (23), yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART), hingga mengakibatkan pergelangan tangan kiri korban putus.
Insiden berdarah ini terjadi sekitar pukul 23.30 WITA di saat keluarga besar pelaku sedang berkumpul di rumah. Berdasarkan keterangan kepolisian, pelaku tiba-tiba merasa melihat hal gaib pada diri korban. Kapolsekta Samarinda Ulu, AKP Wawan Gunawan, menjelaskan bahwa sebelum serangan terjadi, AL sempat melontarkan pernyataan aneh kepada keluarganya.
“Pelaku AL sempat menyampaikan kepada keluarganya bahwa ia melihat korban seperti penampakan atau makhluk lain. Hal itu memicu keributan yang berujung pada penganiayaan berat,” ujar AKP Wawan.
Mendengar suara gaduh di ruang tamu, saksi yang berada di halaman belakang segera memeriksa lokasi dan menemukan korban sudah tergeletak bersimbah darah.Korban (Agil) menderita luka yang sangat fatal akibat sabetan parang sepanjang 40 sentimeter, di antaranya pergelangan tangan kiri putus. Luka robek pada pergelangan tangan kanan. Luka berat di bagian kepala (area pelipis).
Setelah merobohkan korban, emosi AL tidak langsung mereda. Ia sempat mengejar anggota keluarga lainnya sambil mengayunkan senjata tajam. Situasi mencekam tersebut baru berakhir setelah ayah pelaku turun dari lantai dua dan berhasil menenangkan putranya.
Petugas kepolisian dari Polsekta Samarinda Ulu tiba di lokasi sekitar pukul 00.20 WITA untuk melakukan olah TKP. Senjata tajam jenis parang ditemukan petugas di tempat sampah di depan rumah. Mengenai sosok pelaku, polisi mengungkapkan fakta terkait kondisi kejiwaannya:
Berdasarkan keterangan keluarga, AL diketahui pernah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Setelah diamankan, AL langsung dibawa ke RSJ oleh personel Polresta Samarinda untuk pemeriksaan medis lebih lanjut. Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di RSUD Abdul Wahab Sjahranie.
“Kami masih mendalami motif sebenarnya serta memastikan kondisi kejiwaan pelaku melalui observasi ahli. Keterangan saksi-saksi dan pihak keluarga terus kami kumpulkan,” pungkas AKP Wawan Gunawan. (*)