PROKAL.CO, SAMARINDA – Seorang pria usai pulang ibadah salat menjadi korban penganiayaan menggunakan senjata tajam (sajam) di Jalan A. Aziz Samad Gang P. Antasari, Kelurahan Pelita, Kecamatan Samarinda Ilir, Jumat (19/12) malam. Korban mengalami luka dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
Peristiwa tersebut langsung ditindaklanjuti personel Pamapta Regu I Polresta Samarinda setelah menerima laporan dari masyarakat. Tim yang dipimpin IPDA Rifqhi Sactio Pratama, S.Tr.IK bergerak cepat menuju lokasi kejadian guna mengamankan situasi dan mencegah potensi gangguan keamanan lanjutan.
Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), petugas melakukan pengamanan awal serta mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. Berdasarkan informasi sementara, korban berusia 37 tahun diserang oleh dua orang tak dikenal saat dalam perjalanan pulang bersama anaknya usai melaksanakan ibadah.
“Korban mengalami luka akibat senjata tajam dan langsung dibantu warga sekitar untuk dibawa ke rumah sakit,” kata IPDA Rifqhi di lokasi.
Usai melakukan penganiayaan, kedua terduga pelaku diketahui langsung melarikan diri. Aksi penganiayaan ini terekam dalam sebuah rekaman CCTV yang juga viral di media sosial. Polisi kemudian berkoordinasi dengan Polsek Samarinda Kota untuk penanganan lebih lanjut.
Usai melakukan penganiayaan, kedua terduga pelaku diketahui langsung melarikan diri. Polisi kemudian berkoordinasi dengan Polsek Samarinda Kota untuk penanganan lebih lanjut.
Kapolsek Samarinda Kota bersama Unit Reskrim turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku. Hingga kini, identitas pelaku masih dalam proses pendalaman.
IPDA Rifqhi menegaskan, respons cepat yang dilakukan jajaran kepolisian merupakan bentuk komitmen Polri dalam memberikan perlindungan dan rasa aman kepada masyarakat. “Begitu laporan kami terima, personel langsung diarahkan ke TKP untuk mengamankan situasi dan melakukan langkah awal penanganan. Selanjutnya kami berkoordinasi dengan unit terkait agar kasus ini ditangani sesuai prosedur,” ujarnya.(*)