TANA PASER - Pemkab Paser menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Poltekkes Kemenkes Kaltim, dengan menyiapkan 100 beasiswa untuk putra-putri daerah Paser yang kuliah di bidang kesehatan.
Bupati Paser Fahmi Fadli mengatakan, kerja sama antara Pemkab Paser dan Poltekkes Kemenkes Kaltim ini salah satu program Paser MAS yakni peningkatan sumber daya manusia (SDM) serta peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Paser.
Baca Juga: Protes Dilarang Parkir saat Antre BBM di SPBU, Puluhan Truk Penuhi Halaman Kantor Bupati
Fahmi mengatakan ini adalah upaya Pemkab Paser untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan memudahkan masyarakat untuk menjangkau pelayanan kesehatan.
"Salah satunya melakukan MoU dengan Poltekkes untuk pengadaan tenaga kesehatan," kata Fahmi, Senin (26/2).
Kerja sama ini merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi Pemkab Paser dalam pos-pos kesehatan di setiap desa. Kabupaten Paser memiliki 10 kecamatan, 139 desa, dengan jarak yang bervariasi antara 1–3 jam. Pemkab Paser memiliki keinginan yakni di setiap desa nantinya terisi tenaga perawat dan bidan, dengan tujuan selain tenaga kesehatan tercapai, juga mengurangi angka kesakitan dan angka kematian.
"Saya berharap melalui kerja sama ini nantinya harus mendapatkan perhatian khusus dan berkelanjutan, yang terpenting adalah menyiapkan anggarannya," katanya.
Kerja sama meliputi jurusan perawat sebanyak 70 orang, 20 bidan, dan politeknik kesehatan 10 orang pada 2024 ini.
"Semoga 100 putra dan putri daerah kami bisa lulus dengan baik dan bisa langsung bekerja melayani masyarakat untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan di kabupaten Paser," kata Fahmi.
Dia berpesan agar pihak Poltekkes mendidik dan menyeleksi mahasiswa yang masuk.
"Jika tidak lulus ya tidak lulus, kami juga tidak ingin hasil di lapangan tidak berkualitas, sehingga nantinya bakal mempengaruhi pelayanan kesehatan di Paser," lanjutnya.
Dinas Kesehatan Paser diminta untuk meninjau para mahasiswa yang kuliah di Poltekkes Kemenkes Kaltim ini. Sementara BKPSDM Paser harus mempersiapkan status para mahasiswa ini setelah lulus, semua harus dipersiapkan.
Beasiswa ini terbuka untuk umum, namun Pemkab Paser memprioritaskan putra dan putri Kabupaten Paser di desa masing-masing yang belum ada tenaga kesehatan perawat dan bidan. Rencana dimulai tahun ini, dengan kuliah langsung.