Antusiasme warga negara Indonesia di luar negeri untuk mencoblos dalam Pemilu 2024 tak kalah dengan masyarakat di dalam negeri. Tak terkecuali di Amerika serikat, dimana hari pencoblosan dilakukan pada Sabtu (10/2). Warga Pontianak Rudyzar Zaidar Mochtar yang tengah berkunjung ke Kota Los Angeles, California menceritakan suasana di sana.
Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri yang digelar di Konsulat Jenderal Republik Indonesia Los Angeles dipenuhi WNI yang datang dengan jaket tebal lantaran musim dingin.
“Saya sendiri terlambat datang ke TPS. Tetapi dari cerita, suasananya ramai. Ratusan orang datang untuk mengantre. Padahal cuaca sedang musim dingin,” ujar pengusaha ekspor ini.
Menurutnya, suasana Pemilu 2024 di Los Angeles sangat bersahabat. Tidak tampak sinisme atas perbedaan pilihan politik di sana. Para pemilih dari berbagai latar belakang berbeda tampak akrab dan saling menanyakan kabar. “Pemilu menjadi ajang silaturahmi antara WNI di LA. Karena banyak juga pemilih yang datang berasal dari kota-kota lain di California dan sudah lama tak bertemu teman mereka,” jelas dia.
Dari pantauan Rudyar, kebanyakan pemilih adalah para pekerja yang menetap di Amerika Serikat dan mahasiswa yang menempuh studi di sana.
Tidak Bisa Memilih
Rudyzar sendiri pada Pemilu tahun ini gagal menyumbangkan suaranya. Pasalnya ia terlambat tiba di TPS Los Angeles.
Padahal ia sudah mempersiapkan diri untuk pindah memilih di luar negeri. Hanya saja ia terlambat tahu jika jadwal ketibaannya di Amerika Serikat mepet dengan hari pencoblosan.
“Beberapa minggu lalu di Pontianak, saya sudah mengurus DPT pindah untuk memilih di Los Angeles. Tetapi saya baru tahu belakangan kalau jadwal pencoblosan di LA itu hari Sabtu (10/2). Sedangkan saya berangkat dari Indonesia hari Jumat (9/2),"ujarnya.
"Tiket sudah saya beli sejak jauh hari karena ada pertemuan bisnis dengan mitra di LA,” jelasnya. Sebagai informasi penerbangan dari Jakarta ke LA memakan waktu seharian.
Ia sendiri sudah bertemu dengan Ketua PPLN Los Angeles untuk memohon agar diberi kesempatan mencoblos, namun ditolak lantaran terbentur peraturan KPU.