“Timnya ada mengambil tapi belum mengembalikan,” tuturnya. Soal rekomendasi nantinya, tim penjaringan hanya bertugas mengumpulkan dan memverifikasi kelengkapan administrasi para pelamar.
Siapa yang dipilih sepenuhnya keputusan DPP Golkar. Apalagi pengurus pusat, lanjut dia, tak memberi rekomendasi asal-asalan.
“DPP bakal menyurvei langsung elektabilitas calon yang mendaftar,” sebutnya.
Sementara itu, upaya Andi Harun maju berkontestasi di Pilwali 2024 Samarinda tinggal selangkah lagi selepas Gerindra Samarinda mengusulkannya sebagai calon tunggal wali kota Samarinda ke DPP.
Itu menyusul selepas rapat koordinasi daerah Gerindra Kaltim pada 12 Mei lalu. “Keputusan tetap di DPP. Kami di daerah sifatnya mengusulkan saja,” ucap Ketua Gerindra Samarinda Helmi Abdullah kala itu.
Diketahui, Gerindra merupakan parpol pemenang pemilihan legislatif pada Februari 2024 lalu yang mampu mengusung calon kepala daerah di Samarinda tanpa perlu berkoalisi.
Partai besutan Prabowo Subianto itu berhasil mendudukkan sembilan wakilnya di Basuki Rahmat, sebutan DPRD Samarinda untuk periode 2024-2029. Bahkan kursi ketua DPRD pun dipastikan jadi milik Gerindra.
Di sisi lain, perebutan tiket jalur perseorangan yang menduetkan Andi Harun bersama Syaparudin, ketua Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Samarinda masih bergulir.
Pada 15 Mei lalu, KPU Samarinda secara resmi menerima penyerahan persyaratan dukungan yang diserahkan tim pemenangan atau liaison officer (LO) Andi Harun-Syaparudin yang telah diinput ke Sistem Informasi Pencalonan Kepala Daerah (Silonkada).
Di berbagai kesempatan, Andi Harun menegaskan jika tim pemenangan itu muncul organik tanpa keterlibatan dirinya, alias murni usulan masyarakat.
Untuk mengapresiasi hal itu, dia memberikan persetujuan untuk tim tersebut mengusulkannya ke KPU lewat jalur perseorangan.
“Tapi ikhtiar saya tetap di jalur parpol. Jalur perseorangan jadi alternatif terakhir,” tegas pria yang sering disapa AH ini.
Komisioner KPU Samarinda Divisi Teknis Penyelenggaraan Arif Rahman menuturkan, penyerahan dukungan dari bakal pasangan calon (bapaslon) perseorangan Andi Harun-Syaparudin secara resmi diterima sebelum batas waktu berakhir.
“Mereka sebenarnya sudah mendaftar pada 12 Mei lalu. Tapi secara manual, edaran KPU RI memperkenankan untuk tetap memproses dengan memberi kelonggaran 3x24 jam untuk tim menginput data dukungan yang ada ke Silonkada. Batas akhirnya di 16 Mei, tapi sehari sebelum berakhir, mereka sudah menyerahkan data unggah ke Silon,” jelasnya.
Total surat dukungan yang terinput ke Silonkada, lanjut Arif, sejumlah 61.750 dukungan. Jumlah itu sudah melebihi ambang batas minimal dukungan yang ditetapkan KPU Samarinda sebanyak 45.332.
