Tinggal Mukhyar yang belum memastikan siapa bakal calon wakil wali kotanya.
"Belum, tunggu saja. Biarkan yang lain memperkenalkan pasangannya duluan," ucap Mukhyar kepada Radar Banjarmasin, Jumat (16/8).Mukhyar mengaku ingin memantau situasi politik Banjarmasin dan "mengintip" pasangan calon lainnya.
"Politik itu dinamis, siapa tahu nanti akan ada perubahan-perubahan lagi," kata pensiunan pejabat Pemko Banjarmasin itu. Mukhyar rupanya menunggu menit-menit akhir. Dia berencana mengumumkannya sebelum mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Ini bagian dari strategi politik. Berpolitik kan juga perlu strategi," tutupnya. Mukhyar adalah kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan mendapat dukungan partai non parlemen Partai Ummat. Pada Pileg 2024 kemarin, PKS meraih tujuh kursi DPRD Banjarmasin. Sedangkan PKB mendapat lima kursi.Itu sudah melampaui ambang batas minimal 20 persen.
Yamin Bertemu Kaesang
DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyerahkan formulir B1KWK kepada pasangan Muhammad Yamin dan Ananda. Diserahkan oleh Wakil Ketua Umum PPP, Ermalena di Hotel Aeris Banjarbaru kepada Ananda pada Kamis (15/8) malam.
Untuk maju ke Pilwali Banjarmasin 2024, sebelum PPP, pasangan ini telah menerima SK rekomendasi dari Gerindra dan Nasdem.
"Saya datang sendiri, karena Mas Yamin pada waktu yang bersamaan juga menerima SK rekomendasi dukungan dari PSI (Partai Solidaritas Indonesia) yang langsung diserahkan ketum (Kaesang Pangarep) di Jakarta," ujar Ananda.
Yamin-Ananda juga mendapat banyak dukungan dari partai non parlemen.
Selain PSI, juga ada Partai Bulan Bintang (PBB), Gelora, Hanura, Partai Buruh, dan Perindo.
"Intinya berdasarkan instruksi Mas Yamin, kami membuka pintu selebar-lebarnya untuk parpol yang ingin berkolaborasi," tegas mantan Ketua DPRD Banjarmasin itu.
Lalu apa langkah selanjutnya? Ananda mengaku ingin segera berkonsolidasi dengan semua parpol pengusung dan pendukung.
"Kami akan segera konsolidasi," pungkas Sekretaris DPD Partai Nasdem Banjarmasin itu.