• Senin, 22 Desember 2025

Isran Noor Ceritakan Pengalamannya Nyaris Gagal Maju di Pilgub Kaltim 2024, Diserang Bertubi-tubi, Berulangkali Coba Dijegal

Photo Author
- Selasa, 12 November 2024 | 10:22 WIB
Isran Noor bercerita perjalanannya di Rakordasus Partai Demokrat. (Foto: Rikip/KP)
Isran Noor bercerita perjalanannya di Rakordasus Partai Demokrat. (Foto: Rikip/KP)

“Mereka ingin ‘menyuntik’ orang-orang tertentu di Partai Demokrat agar Pak Isran-Hadi tidak bisa maju. Pengumuman rekomendasi ditunda berkali-kali. Saya masih ingat mulai bulan Juli, ditunda lagi Agustus, lalu ditunda lagi. Sudah di depan kamar AHY (Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat), masih di telepon. Siapakah namanya itu, Pak Isran saja yang tahu itu. Orangnya putih. Bendahara ditelepon dan teleponnya diberikan kepada AHY, meminta agar Kaltim tidak mengusung Isran-Hadi,” kenang Hadi Mulyadi.

Dia juga menceritakan bahwa terbitnya rekomendasi Partai Demokrat untuk pasangan calon Isran Noor dan Hadi Mulyadi tak lepas dari upaya Irwan, Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim, yang langsung melakukan lobi kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hingga akhirnya rekomendasi partai politik pertama diberikan pada pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi pada 8 Agustus 2024.

“Pak SBY lewat lobi Irwan Fecho langsung memastikan Kalimantan Timur untuk Isran-Hadi. Luar biasa mereka mengatasnamakan Presiden, mengatasnamakan KIM (Koalisi Indonesia Maju), mengatasnamakan apa saja, dengan duitnya. Tapi, alhamdulillah Partai Demokrat tidak bergeming. Bapak SBY mengatakan hanya satu pilihan untuk Kalimantan Timur, Isran-Hadi calon gubernurnya,” terang Hadi.

Begitu juga di PDI Perjuangan. Hadi Mulyadi mengungkapkan bahwa karena hanya tinggal dua partai politik yang belum menerbitkan rekomendasi pasangan calon pada Pilgub Kaltim, maka salah satunya atau keduanya harus ditundukkan.

Pada PDI Perjuangan, upaya untuk menjegal pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi juga dilakukan. Akhirnya, rekomendasi PDIP Perjuangan berhasil diperoleh pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi pada 14 Agustus 2024.

“Bahkan di depan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati, salah satu petinggi negeri setingkat menteri yang tidak boleh saya sebut, menelepon Pak Hasto (Sekjen PDIP Perjuangan). Permintaannya, Isran-Hadi jangan dicalonkan di Kalimantan Timur. Tapi Ibu Megawati tetap bersikeras bahwa untuk Kalimantan Timur, tetap Isran-Hadi. Akhirnya dengan izin Allah, kami dapat 9 kursi dari PDIP dan 2 kursi dari Demokrat. Kursi pas-pasan,” kenangnya.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: prokal.co

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bupati Kukar Aulia Rahman Gabung Partai Gerindra

Senin, 24 November 2025 | 09:59 WIB
X