PROKAL.CO, Pembangunan gedung baru Pasar Pagi Samarinda menghadapi beberapa kendala yang mengakibatkan target penyelesaiannya mundur dari jadwal semula.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengungkapkan hal tersebut saat menghadiri peresmian GOR Segiri Samarinda pada Senin (25/11).
Baca Juga: Gapensi Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Beban Berat bagi UMKM Konstruksi dan Masyarakat
Andi Harun memastikan gedung tujuh lantai ini paling lambat dapat digunakan pada April 2025.
“Kami menghadapi beberapa tantangan, seperti dinamika sosial di awal pembangunan dan penemuan sungai bawah tanah yang cukup panjang di lokasi proyek,” ujarnya.
Penyesuaian Desain Akibat Anak Sungai Bawah Tanah
Keberadaan sungai bawah tanah di area pembangunan memaksa pemerintah kota untuk meninjau ulang desain proyek agar lebih sesuai dengan kondisi lapangan.
Wali Kota menekankan bahwa anak sungai ini memainkan peran penting dalam pengendalian banjir di sekitar kawasan.
Baca Juga: 8 Faktor Kerawanan 366 TPS Pilkada 2024 di Balikpapan: Dari Hak Pilih hingga Politisasi SARA
“Ada anak sungai yang menghubungkan drainase depan Mal Mesra dengan Sungai Mahakam. Kami akan memastikan fungsinya dimaksimalkan untuk mencegah banjir,” jelasnya.
Reputasi Kontraktor Jadi Prioritas
Meski sempat terkendala, Wali Kota Andi Harun optimistis proyek ini akan selesai sesuai harapan.
Ia juga memuji kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) yang terus memantau pelaksanaan proyek oleh kontraktor.
“Saya selalu menekankan pentingnya reputasi kontraktor, meskipun mereka dipilih melalui lelang. Hingga saat ini, pekerjaan kontraktor sudah berjalan sesuai ekspektasi,” tambahnya.
Baca Juga: Suap Menyuap Dalam Palu Keadilan: Membongkar Peran Hakim Dalam Sorotan Kode Etik
Gedung pasar baru ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan bagi pedagang maupun pengunjung, sekaligus menjadi pusat ekonomi baru di Kota Samarinda.