Dari Kabupaten Bandung, ibunda Windy, Siti Aisah, menyaksikan perjuangan putrinya dari layar kaca. Bersama ayah dan kakak-kakak Windy, mereka sempat dibikin tegang. Bahkan, Siti Aisah ingin menangis. ’’Awalnya kami enggak yakin dia dapat ketiga karena angkatan pertama dia gagal, angkatan ketiga dia gagal. Cuma, dia bisa mengontrol emosi, jadi enggak grogi. Alhamdulillah dia bisa dapat (medali),” kata Aisah kepada Radar Bandung.
Dia menuturkan, putrinya tidak menargetkan medali. Bisa lolos saja sudah sangat disyukuri. Alasannya, usia Windy yang baru menginjak 19 tahun. Persaingan juga ketat.
Sang ayah, Asep Hidayat, berharap putri bungsunya itu bisa menjaga prestasinya. ’’Perjalanan masih jauh. Dia ditargetkan untuk Olimpiade Paris 2024. Mudah-mudahan dia dapat menjaga prestasinya sendiri,” ucap Asep. (jpc)