Kalteng Putra, Sabtu (27/1) sore pukul 15.30 WIB seharusnya bertanding melawan PSCS Cilacap di Stadion Wijaya Kusuma, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Namun, pertandingan itu tidak dapat diselenggarakan. Sebab, Kalteng Putra tidak hadir di lapangan.
Humas PT Liga Indonesia Baru (LIB) Sabina Katya menyayangkan ketidakhadiran Kalteng Putra di Cilacap.
Baca Juga: Imbas Keterlambatan Gaji, Pemain Kalteng Putra Menolak Bertanding Melawan PSCS Cilacap
"Tentu kami menyayangkan hal ini terjadi di kompetisi sepak bola profesional. Pertandingan yang telah ditetapkan jadwalnya tidak terselenggara karena Kalteng Putra tidak hadir hingga batas akhir penyerahan daftar susunan pemain (DSP). Yaitu, 90 menit sebelum pertandingan. Bahkan, mereka tidak hadir hingga waktu kickoff yang seharusnya," ujar Sabina kepada Jawa Pos.
PT LIB kini menunggu laporan resmi dari match commissioner. Dalam laporan itu, PT LIB akan melihat fakta di lapangan. "Tentunya itu akan menjadi bahan untuk dibawa ke ranah Komite Disiplin PSSI. Keputusannya seperti apa, nanti akan mengacu kepada regulasi kompetisi dan Kode Disipln PSSI," tegasnya.
Ketidakhadiran Kalteng Putra di Stadion Wijaya Kusuma merupakan buntut dari aksi mogok para pemain karena gajinya belum dibayar. Shahar Ginanjar, penjaga gawang sekaligus kapten tim Kalteng Putra, mengungkapkan, setiap menanyakan hak kepada manajemen, para pemain tidak pernah mendapatkan jawaban kongret.
"Manajemen selalu bilang bahwa pemain yang penting kewajibannya latihan dan bertanding. Tapi, saat ditanya kewajiban klub dalam membayar gaji pemain, tidak dijawab secara pasti," ucap mantan pemain Barito Putera itu.
Kini, Laskar Isen Mulang -julukan Kalteng Putra- hampir dipastikan bakal dinyatakan kalah walk out (WO) oleh Komite Disiplin PSSI. Dengan demikian, Kalteng Putra tidak bisa lagi terhindar dari jerat degradasi. (*)