• Senin, 22 Desember 2025

Berkaca dari PON, Peran Pelatih Fisik Sangat Menentukan

Photo Author
Indra Zakaria
- Selasa, 26 November 2024 | 11:00 WIB
WAJIB PRIMA: Ketua KONI Kaltim Rusdiansyah Aras memantau jalannya tes fisik atlet untuk PON XXI/2024 Aceh-Sumut di Balikpapan, Februari lalu.
WAJIB PRIMA: Ketua KONI Kaltim Rusdiansyah Aras memantau jalannya tes fisik atlet untuk PON XXI/2024 Aceh-Sumut di Balikpapan, Februari lalu.



Target lima besar pada PON XXI/2024 Aceh-Sumut gagal diwujudkan. KONI Kaltim pun melakukan evaluasi, salah satunya menggelar pelatihan pelatih fisik level 1 nasional beberapa waktu lalu.

 

SAMARINDA – Keberadaan pelatih yang mumpuni berperan penting dalam meningkatkan kemampuan atlet. Tak hanya ahli, pelatih juga wajib memiliki kompetensi. Setidaknya mempunyai sertifikasi nasional.

PON XXII/2028 Nusa Tenggara, tantangan dipastikan bertambah. Tiga daerah yang langganan juara umum: Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur, tentunya terus menambah kekuatan. Ditambah lagi dua tuan rumah, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), yang pastinya mengincar posisi terbaiknya, setidaknya masuk lima besar.

Baca Juga: 33 Pemain Dipanggil untuk AFF Cup, PSSI Terus Berkomunikasi dengan Klub

Sebagai persiapan “perang” tersebut, KONI Kaltim merasa perlu untuk meningkatkan kemampuan para pelatih. Pelatihan pelatih fisik level 1 nasional menjadi awal KONI Kaltim untuk merealisasikan program kerja tersebut.

"Peningkatan kualitas pelatih menjadi salah satu prioritas utama dalam menghadapi PON mendatang, sehingga sertifikasi pelatih harus menjadi perhatian," kata Rusdiansyah Aras, ketua KONI Kaltim.

Pria yang akrab disapa Rusdi itu mengakui, sebagian besar pelatih cabang olahraga (cabor) di Kaltim masih mengandalkan pengalaman autodidak dan belum memiliki sertifikat pelatih resmi.

KONI Kaltim mengarahkan para pelatih untuk mengikuti program pelatihan yang lebih terstruktur. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas latihan atlet, baik di dalam program pelatda yang diselenggarakan oleh KONI Kaltim, maupun di luar program tersebut.

Peningkatan kompetensi pelatih melalui sertifikasi nasional ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam upaya Kaltim mempertahankan prestasi di kancah olahraga nasional. Setidaknya kembali meraih predikat daerah terbaik di luar Pulau Jawa.

“Kami harus siap bersaing dan memperbaiki semua aspek, mulai dari atlet hingga pelatih. Dengan persiapan yang lebih matang, kami optimistis bisa meraih hasil yang lebih baik di PON 2028,” tegas Rusdi.

Sebelumnya, KONI Kaltim menggelar pelatihan pelatih fisik level 1 nasional tahap pertama. Para peserta yang dinyatakan berkompeten, berpeluang mengembangkan kemampuan di level 2 nasional.

Dari 50 peserta yang diundang, hanya tenis meja yang tidak hadir. Itupun terkendala jadwal. Sebab, pada waktu bersamaan, mereka harus menghadiri kejuaraan nasional. “Jadi, mereka meminta ikut serta di pelatihan pelatih fisik tahap kedua yang akan dilaksanakan pada awal Desember,” jelas ketua panitia, Ego Arifin.

Ego pun mengapresiasi banyak pelatih muda yang ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Selama ini mereka hanya mendengar solusi secara teori soal masalah daya tahan. Baru lewat pelatihan inilah mereka paham bagaimana teknik yang benar. “Mereka mengakui bahwa inilah yang benar,” jelas dia.

Atas tuntasnya pelatihan tahap pertama, Ego berterima kasih atas antusiasme peserta. Menurutnya ini adalah awal yang baik dalam membangun tim Kaltim yang berkualitas, menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII/2028 Nusa Tenggara. “Kami juga berterima kasih kepada Dispora Kaltim yang memfasilitasi dengan menyediakan ruang latihan di GOR Bulu Tangkis di Kompleks Gelora Kadrie Oening Samarinda,” ucap pria yang juga wakil ketua I KONI Kaltim itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: prokal.co

Tags

Rekomendasi

Terkini

X