• Senin, 22 Desember 2025

Nick Blackwell, Petinju yang Sempat Dinyatakan Meninggal Usai Bertarung

Photo Author
Indra Zakaria
- Selasa, 18 Maret 2025 | 09:59 WIB
Nick Blackwell.(Foto:IG Nick Blacwell)
Nick Blackwell.(Foto:IG Nick Blacwell)

 

Dalam dunia tinju, kemenangan dan kekalahan sering kali dipisahkan oleh garis tipis yang berdarah. Bagi Nick Blackwell, garis itu berubah menjadi mimpi buruk yang hampir merenggut nyawanya. Duel sengit melawan Chris Eubank Jr. di Wembley Arena pada 2016 menjadi babak kelam yang mengakhiri kariernya dan mengubah hidupnya selamanya.

Nick Blackwell lahir pada 27 Oktober 1990 di Trowbridge, Inggris. Sejak kecil, ia telah menunjukkan ketertarikan mendalam pada olahraga, terutama tinju.

Memulai karier profesionalnya pada 2009, Blackwell segera dikenal karena gaya bertarungnya yang agresif dan stamina luar biasa. Puncak kariernya terjadi pada 2015 saat ia merebut gelar juara kelas menengah Inggris setelah mengalahkan John Ryder.

Kemenangan itu membuka jalan bagi dua pertahanan gelar sukses melawan Damon Jones dan Jack Arnfield. Namun, kejayaan tersebut tak berlangsung lama. Duel mempertahankan gelar melawan Chris Eubank Jr. pada 26 Maret 2016 menjadi titik balik tragis dalam hidupnya.

Pertarungan di Wembley Arena itu berlangsung brutal. Eubank Jr. tampil dominan sejak ronde-ronde awal, melancarkan pukulan bertubi-tubi yang mengguncang Blackwell.

Meski berusaha memberikan perlawanan, kondisi Blackwell semakin terdesak. Wasit akhirnya menghentikan pertandingan di ronde ke-10 setelah dokter menilai Blackwell tak lagi mampu melanjutkan. Tak lama setelah pertandingan berakhir, situasi memburuk. Blackwell dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis akibat pendarahan otak.

Di tengah perjalanan, ia sempat dinyatakan meninggal sebelum akhirnya diselamatkan dengan suntikan adrenalin langsung ke jantungnya. "Saya tidak ingat apa-apa. Tahu-tahu saya sudah di rumah sakit. Saya pikir sedang bermimpi," kenangnya kepada BBC. Selama berminggu-minggu, Blackwell berada dalam kondisi koma. Ketika akhirnya sadar, ia dihadapkan pada kenyataan pahit: hidupnya tak lagi sama.

Ia harus belajar kembali melakukan hal-hal mendasar seperti berjalan, berbicara, hingga makan. Cedera parah yang dialaminya membuat Blackwell kehilangan lisensi bertinjunya. Namun, rasa cintanya pada olahraga yang membesarkan namanya begitu besar.

Ia sempat nekat kembali ke sasana dan melakukan sparring, meski dilarang secara medis. Akibatnya, kondisinya kembali memburuk.

Bagi Blackwell, kenyataan bahwa ia tak akan pernah bisa bertarung lagi adalah pukulan terberat yang harus diterimanya. Namun, ia berusaha bangkit dan menerima takdirnya dengan lapang dada.

Di sisi lain, Chris Eubank Jr. juga tak luput dari dampak tragedi ini. Dalam wawancara terbarunya dengan Piers Morgan, Eubank mengaku insiden tersebut mengubah dirinya selamanya. "Nick Blackwell sempat meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Sejak saat itu, saya memandang tinju dengan cara yang berbeda," ungkap Eubank Jr.

Meski harus menanggung konsekuensi berat dari pertarungan itu, Blackwell tak menyimpan dendam sedikit pun pada lawannya.

Bahkan, ia berencana hadir di London untuk mendukung Eubank Jr. saat bertarung melawan Conor Benn pada 26 April mendatang. "Kehidupan saya berubah dalam semalam, tapi saya bersyukur masih hidup. Saya tidak memiliki perasaan buruk terhadap Chris Eubank Jr. dan berharap bisa bertemu dengannya," kata Blackwell.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

X