sport

Dominasi Kaukasus di UFC: Mengapa Atlet Pegunungan Begitu Berjaya?

Kamis, 20 November 2025 | 09:43 WIB
Juara UFC asal pegunungan Kaukasus. (X/MERAB D)

Para atlet yang berasal dari wilayah Kaukasus (meliputi negara-negara seperti Georgia, Armenia, dan wilayah Federasi Rusia seperti Dagestan dan Chechnya) benar-benar telah menjadi kekuatan dominan di dunia MMA, terutama di UFC. Sejatinya jumlah petarung elit dari wilayah ini jauh lebih banyak.  Belum lagi dicabang tinju.

Beberapa contoh juara UFC yang berasal atau memiliki keturunan dari wilayah Kaukasus (terutama Dagestan, Chechnya, dan Georgia) yang terkenal adalah mantan juara kelas ringan, Khabib Nurmagomedov (Dagestan, Rusia), double champ kelas ringan dan welter saat ini, Islam Makhachev (Dagestan, Rusia). Lalu ada Khamzat Chimaev (Chechnya, Rusia/Swedia) pemegang sabuk kelas menengah UFC, Merab Dvalishvili asal Georgia pemegang sabuk kelas bantam serta Ilia Topuria (Georgia/Spanyol) double champ kelas bulu dan kelas ringan.

Baca Juga: Kemenangan Islam Makhachev atas JDM di UFC 322, Pecahkan 4 Rekor Elite

Kemudian ada Magomed Ankalaev (Dagestan, Rusia), mantan juara kelas berat ringan. Lalu ada Arman Tsarukyan (Keturunan Armenia/Lahir di Georgia) seorang petarung elite kelas ringan.

Lalu kenapa petarung asal Kaukasus begitu berjaya, ada 5 alasan utama keberhasilan atlet MMA dari Kaukasus ini. Keberhasilan luar biasa ini bukan kebetulan. Ada kombinasi unik dari faktor budaya, geografis, historis, dan ekonomi yang membentuk mereka menjadi petarung yang tangguh:

Baca Juga: Ilia Topuria Remehkan Gelar Baru Islam Makhachev, Koar-Koar Bisa Tidurkan Juara Dua Divisi UFC

1. Budaya Gulat) yang Mengakar Kuat (The Wrestling Base)

Ini adalah alasan paling penting. Di wilayah seperti Dagestan dan Chechnya, Gulat Gaya Bebas (Freestyle Wrestling) bukan sekadar olahraga, melainkan bagian dari identitas budaya.

Tradisi Kuno: Gulat telah menjadi tradisi turun-temurun, sering diadakan sebagai pertandingan antar desa untuk menunjukkan kekuatan.

Sistem Soviet: Warisan program atletik era Uni Soviet yang fokus pada bela diri, termasuk gulat dan Sambo (seni bela diri yang dikembangkan untuk Tentara Merah), tetap dipertahankan dan berkembang di wilayah ini setelah keruntuhan Uni Soviet.

Basis MMA Terbaik: Gulat dan Sambo menyediakan basis grappling yang superior, yang sering dianggap sebagai fondasi terkuat dalam MMA (seperti yang ditunjukkan Khabib dan Makhachev dengan gaya ground-and-pound mereka).

Empat juara UFC dari Kaukasus, dari kiri atas, Khamzat Chimaev, Islam Makhachev, Merab Dvalishvili dan Ilia Topuria.

2. Kondisi Geografis dan Lingkungan Keras

Mayoritas atlet ini berasal dari daerah pegunungan yang terisolasi dan memiliki ketinggian tinggi (seperti Dagestan).

Halaman:

Terkini