Seorang gadis bernama Summah Williams, 11, dari Queensland, Australia menderita penyakit kulit yang membuatnya alergi terhadap air mata dan keringatnya sendiri. Ibunya, Karyn Zimny, 47, adalah yang pertama kali mengetahui kondisi putrinya. Awalnya, ia mengira itu adalah alergi karena sengatan matahari.
“Kulitnya meradang, ada retakan kering di mana-mana,” kata Zimny. Namun, ia terkejut saat melihat putrinya menggigil kepanasan dan kulitnya gatal sepanjang malam.
Baca Juga: Semakin Tak Kondusif, Amerika Serikat Minta Bantuan China untuk Lobi Houthi
“Ketika kami pergi ke rumah sakit, dia terkena infeksi Staph, dan ketika diberi antibiotik, seluruh wajah dan tubuhnya mengelupas seperti ular dari ujung kepala sampai ujung kaki,” terang Zimny seperti yang dikutip dari 7news.
Di rumah sakit di Brisbane, Summah didiagnosis menderita eksim ekstrim, serta alergi terhadap air mata dan keringatnya.
Baca Juga: Duh, Ada 70 Orang Tewas akibat Tambang Emas Ambruk di Mali
“Summah alergi terhadap air matanya sendiri, dan ketika dia menangis, dia mengalami ruam dan mengalami apa yang kita sebut dengan ‘mata panda’. Dia juga alergi terhadap keringatnya sendiri, yang sangat memilukan karena dia suka menari,” katanya.
“Saat dia melihat semua teman menarinya yang lain, dia menjadi kesal dan bertanya ‘mengapa aku tidak memiliki kulit seperti mereka?’ Ini memilukan,” imbuhnya.
Summah yang merupakan seorang penari muda pemenang penghargaan itu saat ini sedang menjalani uji coba perawatan suntikan, meskipun ia terus menahan rasa sakit di wajahnya.
Menurut Institut Penelitian Anak Murdoh, anak-anak Australia merupakan salah satu negara dengan insiden eksim tertinggi di dunia, dengan cuaca yang tidak menentu yang menyebabkan timbulnya penyakit eksim yang menyakitkan. (*)