• Senin, 22 Desember 2025

Balas Ancaman AS, Iran Pastikan Apapun Serangan Kepada Negaranya Akan Mendapat Respon Balasan

Photo Author
Indra Zakaria
- Kamis, 1 Februari 2024 | 19:24 WIB
Mayjen Hossein Salami, Komandan utama IRGC/Iran Internasional
Mayjen Hossein Salami, Komandan utama IRGC/Iran Internasional

 

Setelah kematian tiga tentara AS di Yordania, Amerika mulai memunculkan retorika ancaman kepada Iran dalam pernyataan-pernyataan pemerintahnya.

Ancaman ini diduga muncul karena kecurigaan keterlibatan Iran dalam serangan pada tentara mereka akhir-akhir ini.

Mayor Jenderal Hossein Salami, komandan utama Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), telah mengeluarkan peringatan di tengah meningkatnya ketegangan di Asia Barat, yang dipicu oleh tindakan Israel di Gaza, Tehran Times Melaporkan.

Baca Juga: Biden Ancam Balas Kematian 3 Tentara AS di Jordania, Tuduh Iran Dalang Serangan

Pada sesi terakhir kongres nasional 24.000 syuhada di Provinsi Teheran, Salami menyatakan, “Terkadang, musuh memberikan ancaman. Dan belakangan ini juga, kita mendengar beberapa ancaman dalam retorika para pejabat AS."  

"Kita memberi tahu mereka (Amerika) bahwa Anda telah menguji kami, dan kita saling mengenal. Kami tidak akan membiarkan ancaman apa pun tidak terjawab," lanjutnya.

Hal ini terjadi setelah Presiden AS Joe Biden yang selalu mengaitkan Teheran atas serangan mematikan terhadap basis Militer AS di berbagai tempat. Mayjen Salami menekankan bahwa, Iran tidak secara aktif mencari perang, namun tidak takut jika memang harus berperang.

Peringatan Salami sejalan dengan sikap Iran yang disampaikan melalui perwakilan tetap Iran di PBB yang menyatakan bahwa Teheran akan merespons dengan tegas terhadap setiap serangan terhadap wilayah, kepentingan, dan warga negaranya.

Ketegangan meningkat karena dukungan AS terhadap Israel dalam perang Gaza. Selama akhir pekan, Perlawanan Islam di Irak melancarkan serangan pesawat tak berawak terhadap pos militer di Yordania, yang disebut Menara 22 (Tower 22), yang mengakibatkan kematian tiga tentara AS dan sejumlah lainnya luka-luka.

 

Presiden Joe Biden mengaitkan insiden tersebut dengan apa yang disebut sebagai ‘kelompok militan radikal yang didukung Iran’ dan berjanji bahwa Washington akan mengambil tindakan.

Namun, Iran telah membantah terlibat dalam serangan terhadap pasukan militer Amerika di wilayah tersebut, dan menyatakan bahwa kelompok perlawanan Irak bertindak secara independen (skema yang sama seperti serangan militan Houthi).

Salami juga menyatakan keyakinannya terhadap jalan Palestina menuju kemenangan, dengan menyatakan, “Zionis tidak dapat mempertahankan wilayah kecil dalam perang selama berbulan-bulan, dan mereka pasti akan kalah.”

Situasi yang terjadi bagi Iran masih sangat kompleks, dimana Iran menyatakan kesiapannya untuk menanggapi ancaman sambil menekankan preferensi untuk perdamaian di sisi lainnya. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Jawapos

Tags

Rekomendasi

Terkini

X