• Senin, 22 Desember 2025

Serigala Mutan Chernobyl Punya Mutasi Genetik yang Membuatnya Kebal pada Kanker, Penelitian Ungkap Faktanya!

Photo Author
- Sabtu, 10 Februari 2024 | 19:03 WIB
Serigala berjalan di Zona Eksklusi Chernobyl (CEZ). (Sumber Foto: (Reuters))
Serigala berjalan di Zona Eksklusi Chernobyl (CEZ). (Sumber Foto: (Reuters))

 

Serigala yang berkeliaran di kota terbengkalai Chernobyl, Oblast Kyiv, Ukraina, ternyata memiliki kemampuan untuk melawan kanker, meskipun terpapar radiasi penyebab penyakit tersebut. Dilansir dari Sky News, Sabtu (10/2), temuan ini menimbulkan harapan bahwa penelitian ini dapat membantu ilmuwan dalam memerangi kanker pada manusia.

Pada tahun 1986, reaktor nuklir di pembangkit listrik Chernobyl di Ukraina meledak, menyebarkan bahan radioaktif ke udara dalam kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah. Bencana ini memaksa lebih dari 100.000 orang untuk mengungsi dari kota Pripyat dan sekitarnya, meninggalkan rumah, sekolah, dan tempat kerja yang hancur dan lapuk.

Wilayah tersebut, yang dikenal sebagai Zona Eksklusi Chernobyl (CEZ), menjadi tertutup karena menjadi zona radiasi penyebab kanker. 

Baca Juga: Bikin Panik! Wisatawan Asal Kanada Membuka Paksa Pintu Darurat Pesawat Thai Airways

Hingga saat ini, lebih dari 1.000 mil persegi atau sekitar 2.589,99 kilometer persegi wilayah di utara Ukraina dan selatan Belarus tersebut masih terlalu berbahaya untuk dihuni manusia.

Namun, satwa liar seperti serigala, kuda, dan hewan lainnya tampak berkembang biak di kota kosong yang ditinggalkan lebih dari 35 tahun setelah bencana itu. 

Seorang peneliti, Cara Love, yang merupakan ahli biologi evolusi dan ekotoksikologi di Universitas Princeton di AS, telah mempelajari bagaimana serigala Chernobyl bertahan hidup meskipun terpapar partikel radioaktif selama beberapa generasi.

Cara Love dan tim peneliti mengunjungi CEZ pada tahun 2014 dan memasang kalung radio pada serigala sehingga pergerakan mereka dapat dipantau. Ia mengatakan kalung tersebut memberikan pengukuran waktu nyata tentang di mana mereka berada dan berapa banyak paparan  radiasi yang mereka terima.

Mereka juga mengambil sampel darah untuk memahami bagaimana tubuh serigala merespons radiasi penyebab kanker. 

Love menemukan bahwa serigala Chernobyl terpapar hingga 11,28 millirem radiasi setiap hari sepanjang hidup mereka.Hal ini menjadikan hewan tersebut terpapar radiasi lebih dari enam kali batas keamanan yang resmi untuk manusia. 

Cara Love juga menemukan bahwa serigala memiliki sistem kekebalan tubuh yang berubah. Hal ini mirip dengan pasien kanker yang menjalani perawatan radiasi. 

Untuk itu, Love Menyimpulkan bahwa lebih penting ia juga mengidentifikasi bagian-bagian spesifik dari informasi genetik hewan yang tampak tangguh terhadap peningkatan risiko kanker. Beberapa studi ilmiah pada manusia telah mengungkap adanya mutasi genetik yang berhubungan dengan peningkatan risiko kanker.

Salah satu contohnya adalah variasi pada gen BRCA, yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang wanita terkena kanker payudara atau kanker ovarium.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: jawapos.com

Tags

Rekomendasi

Terkini

X