• Senin, 22 Desember 2025

Brutal! Teroris Lakukan Aksi Penikaman Membabi Buta di Sydney, Enam Orang Tewas

Photo Author
Indra Zakaria
- Minggu, 14 April 2024 | 08:59 WIB
Pria yang diduga diidentifikasi sebagai Benjamin Cohen menikam warga di sebuah mal di Sidney. (X)
Pria yang diduga diidentifikasi sebagai Benjamin Cohen menikam warga di sebuah mal di Sidney. (X)

Seorang pria melakukan aksi penikaman brutal di kompleks mal Westfield Bondi Junction pada Sabtu (13/4) sekitar pukul 15:20 waktu setempat. Akibat aksi penikaman tersebut, sekitar delapan orang termasuk seorang bayi yang berusia sembilan bulan dan ibunya, dibawa ke rumah sakit setelah terjadi serangan di pusat perbelanjaan yang ramai.

 

Polisi menyatakan bahwa beberapa dari mereka mengalami kondisi serius atau kritis sebagaimana dilansir Jawapos.com dari Aljazeera.

Baca Juga: Israel Dihantui Serangan Balasan Iran, Tiongkok Sentil AS atas Kondisi di Timur Tengah

Sementara itu, The Guardian juga mengabarkan sekitar enam orang dinyatakan meninggal dunia termasuk pelaku yang terpaksa ditembak oleh seorang petugas kepolisian setempat. Dilini massa X, diduga pria tersebut bernama Benjamin Cohen, seorang pria Yahudi.

Polisi memasuki pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction setelah penikaman pada Sabtu,13 April 2024 (Wall Street Journal/AFP David Gray)

“Korban keenam meninggal karena luka-luka di rumah sakit” kata polisi kepada stasiun televisi Australia ABC News sebagaimana dikutip dari Aljazeera. Media lokal melaporkan bahwa ratusan orang telah di evakuasi dari lokasi kejadian, sementara rekaman siaran menunjukkan polisi mengamankan lokasi kejadian dan memberikan bantuan kepada korban yang terluka.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese pada siaran pers di Canberra mengatakan bahwasanya serangan tersebut betul-betul di luar nalar dan mengejutkan banyak orang. “Ini adalah tindakan kekerasan yang mengerikan, tanpa pandang bulu menargetkan orang-orang tak berdosa yang biasa berbelanja di hari Sabtu,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, serangan semacam itu jarang terjadi di Australia yang notabene merupakan negara yang dikenal memiliki undang-undang senjata dan pisau paling ketat di dunia. 

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa motif dari pembunuhan tersebut juga belum jelas. “Kita harus membiarkan para penyelidik melakukan pekerjaan mereka,” ucapnya. (*)

 

 
 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Jawapos

Tags

Rekomendasi

Terkini

X