JERUSALEM – Israel memprediksi serangan balas dendam Iran dilakukan dalam waktu dekat. Dilansir dari The Jerusalem Post, Israel bahkan menyebut serangan Iran terjadi dalam kurun 48 jam mendatang. Merujuk dari laporan eksklusif Wall Street Journal, negara Zionis itu telah bersiap untuk serangan langsung, baik melalui utara maupun selatan Israel. Kabarnya, serangan Iran akan dilakukan di perbatasan Israel.
Baca Juga: Bantah Buka Hubungan dengan Zionis, Indonesia Konsisten Dukung Kemerdekaan Palestina
Laporan itu mengutip seseorang yang disebut telah diberi arahan oleh rezim Iran. Meski serangan telah dibahas, belum ada keputusan akhir yang diambil. Dilansir dari Reuters, Iran mengisyaratkan kepastian serangan balas dendam atas kekejaman Israel. Pesan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian pada kunjungannya ke Oman. Saat ini Oman diketahui sering bertindak sebagai perantara antara Teheran dan Washington.
Meski begitu, seorang juru bicara Gedung Putih menolak berkomentar atas pesan apa pun dari Iran. Namun, AS telah menyampaikan kepada Iran bahwa negara mereka tidak terlibat dalam serangan terhadap kedutaan Iran di Syria.
Di sisi lain, Israel menegaskan siap merespons setiap serangan Iran. ’’Siapa pun yang merugikan kami, kami akan merugikan mereka,’’ tegas Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat berkunjung ke Pangkalan Udara Tel Nof. Juru Bicara Laksamana Muda Daniel Hagari menyatakan, Israel dalam kondisi siaga dan kewaspadaan tinggi.
Kedutaan Besar AS di Israel juga turut waspada. Mereka menganjurkan stafnya untuk tidak melakukan perjalanan ke luar wilayah Tel Aviv, Jerusalem, dan Beersheba. Prancis turut memperingatkan warganya untuk menahan diri dari perjalanan dalam beberapa hari mendatang. Terutama yang akan bertolak ke Iran, Lebanon, Israel, dan Palestina.
Dilansir Agence France-Presse (AFP), Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne mengeluarkan rekomendasi tersebut setelah Iran mengancam membalas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Syria, yang memicu kekhawatiran meningkatnya kekerasan di Timur Tengah.
Terpisah, Tiongkok mendesak AS untuk memainkan peran konstruktif atas kekhawatiran yang meningkat di Timur Tengah. Itulah yang diutarakan diplomat utama Tiongkok Wang Yi saat berbincang melalui telepon dengan Menlu AS Antony Blinken. Menanggapi itu, Blinken juga meminta Beijing menggunakan pengaruhnya agar mencegah Iran menyerang Israel.