Seorang ahli kecantikan asal Thailand berusia 35 tahun, yang melakukan perjalanan ke Korea Selatan mengalami koma dan menderita mati otak. Dalam kondisi tersebut, pihak keluarga perempuan bernama Purima Rungthongkumkul itu setuju mendonorkan organ tubuhnya ke 5 orang.
Badan Donasi Organ Korea mengatakan bahwa Purima Rungthongkumkul dinyatakan meninggal dunia pada 5 Juli 2024 di Rumah Sakit Haeundae Paik Universitas Inje, setelah menyumbangkan organ tubuhnya kepada lima orang.
Baca Juga: Uni Eropa Kecam Serangan Terbaru Israel Terhadap Sekolah di Gaza
Rungthongkumkul, yang tinggal di Bangkok sedang melakukan perjalanan di Korea Selatan, dengan seorang teman, lalu ia kehilangan kesadaran pada 27 Juni 2024 dan dilarikan ke rumah sakit. Meski telah menerima perawatan, perempuan tersebut tidak pernah sadar dan dinyatakan mati otak. Keluarganya bergegas ke Korea Selatan setelah mendengar berita tersebut.
Keluarga setuju untuk mendonorkan organ tubuhnya, dengan harapan sebagian jiwa Rungthongkumkul dapat terus hidup melalui orang lain."Ini adalah keinginan terakhirnya untuk kami. Dalam budaya Thailand, diyakini bahwa ketika seseorang meninggal, mereka bereinkarnasi ke dalam kehidupan yang baru," ungkap keluarga.
"Kami berpikir, bahwa menyelamatkan nyawa lain pada saat kepergiannya adalah tindakan kebaikan terbesar," imbuh pihak keluarga. Rungthongkumkul mendonorkan jantung, paru-paru, hati dan kedua ginjalnya. Lahir di Bangkok, Rungthongkumkul dikenal karena kepribadiannya yang ceria dan kemampuannya, untuk mengangkat semangat orang-orang di sekitarnya.
Dia bekerja di sebuah salon kecantikan di Bangkok, berjuang untuk menjadi penata rambut terkenal di dunia. Menurut lembaga donasi tersebut, dia menikmati perjalanan dengan sepeda motor, dan menghabiskan waktu bersama kucing dan keluarganya.
"Purima, kamu selalu menjadi yang terbaik dalam hidup kami. Sekarang saatnya kamu beristirahat, jadi jangan khawatirkan apa pun dan beristirahatlah dengan tenang di surga. Kami akan selalu memikirkanmu dan sangat mencintaimu," ungkap sang ibunda.
Dikutip dari The Korea Times, jumlah warga negara asing yang telah mendonorkan organ tubuh, setelah mati otak di Korea Selatan sebanyak tujuh orang pada tahun 2019. Delapan orang pada tahun 2020, tujuh orang pada tahun 2021, tujuh orang pada tahun 2022, dan tujuh orang pada tahun lalu.
Tahun ini, sudah ada empat donasi semacam itu, terhitung sekitar 1,8 persen dari seluruh donasi organ mati otak di Korea Selatan. (*)