Artinya, lanjutnya, Indonesia masih akan terus dihadapkan pada kondisi yang sangat dinamis. Karena itu, pemerintah bakal terus memantau perkembangan kebijakan global agar bisa merespons secara adaptif.
Ia menekankan pentingnya komunikasi dan hubungan baik dengan AS di tengah tekanan geopolitik yang meningkat. Dan, saat ini pembicaraan masih terus berlangsung. “Ya, kita akan terus mengikuti saja karena Indonesia kan masih di dalam proses pembicaraan dengan pemerintah Amerika, gitu ya. Kita upayakan untuk optimal,” ujarnya setelah rapat kerja dengan DPR di Jakarta kemarin.
Kesepakatan Bank Sentral
Bank sentral dan kementerian keuangan negara-negara BRICS juga sepakat untuk memperkuat kerja sama internasional. Mereka mendorong sistem perdagangan multilateral yang terbuka, inklusif, dan berbasis rule-based trading system, serta mendukung penguatan inklusivitas dan representasi negara berkembang dalam tata kelola global.
“Salah satunya melalui penguatan koordinasi kebijakan informasi, serta peningkatan transparansi dan pertukaran antaranggota guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta dalam pernyataan resmi yang diterima Jawa Pos kemarin (7/7).
Ia menjelaskan, peran aktif BI di BRICS merupakan dukungan terhadap langkah strategis pemerintah untuk memperkuat posisi global Indonesia. Juga, membuka peluang ekonomi baru sekaligus memperkokoh peran strategis sebagai penghubung antara negara maju dan berkembang. (lyn/han/ttg)