Ini adalah upacara untuk mengantarkan tulang orang yang telah meninggal ke rumah Sandung, yang diyakini dapat membantu arwah mencapai surga (Lewu Tata). Upacara ini juga dianggap mendatangkan keberuntungan dan menyingkirkan kesialan bagi keluarga. Ritual Tiwah melibatkan proses adat yang panjang dan sakral dengan banyak simbol dan tujuan spiritual.
5. Tradisi Melempar Piring (Denmark – Pottebryllup)
Dalam tradisi ini, seorang yang berusia 25 tahun yang masih lajang akan dilempar piring oleh keluarga dan teman-temannya dalam acara "pesta pot", yang melambangkan harapan agar mereka segera menemukan pasangan. Tradisi ini dianggap unik dan sedikit konyol, tetapi bertujuan merayakan status dan masa depan orang tersebut.
6. Tradisi Famadihana (Menari Bersama Mayat) – Madagaskar
Tradisi ini melibatkan ritual penguburan di mana keluarga mengeluarkan jenazah nenek moyang mereka dari makam, membalut kembali dengan kain baru, dan menari dengan jenazah sambil diiringi musik. Tradisi ini diyakini memperkuat hubungan antara yang hidup dan yang telah meninggal, merayakan nenek moyang dengan sukacita, bukan kesedihan.
Meskipun tradisi-tradisi ini mungkin terlihat aneh atau ekstrim bagi orang luar, mereka sangat penting secara sosial, spiritual, dan simbolis bagi komunitas yang menjalankannya. Tradisi tersebut menjadi warisan budaya yang kuat dan membentuk identitas lokal, serta mengingatkan kita semua akan kekayaan dan keunikan keberagaman budaya di dunia. (Fitri Novita Sari )