kalimantan-barat

Banyak Pekerja Migran Sambas Tak Datang Ke TPS

Kamis, 15 Februari 2024 | 15:30 WIB
TINJAU PENCOBLOSAN: Camat Teluk Keramat Budi Iswanto saat melaksanakan pemantauan ke sejumlah TPS di wilayahnya.

Camat Teluk Keramat Budi Iswanto menyebutkan hasil pemantauan saat tahapan pemungutan suara pada Pemilu 2024 menyebut banyak warga setempat yang berhalangan untuk memilih. Pasalnya sebagian berstatus pekerja migran yang bekerja ke luar daerah dan luar negeri.   

Budi menyampaikan, undangan memilih yang tersebar mencapai 100 persen. Namun ketika didatangi ke rumahnya, pemilih tersebut tak bisa ditemui di alamat tempat tinggalnya.

“Hasil pemantauan Pemilu di wilayah Kecamatan Teluk Keramat yang kami lakukan pada Rabu (14/2) dari 25 desa diantaranya ada yang sudah disampaikan undangan dari petugas pemilu tapi tak hadir," katanya.Jumlahnya pun bervariasi untuk per Tempat Pemungutan Suara (TPS) bahkan ada yang mencapai 70 orang.  

Baca Juga: PDI Perjuangan Juara, PPP Berpotensi Pamit dari Senayan

“Kalau rata-rata per TPS nya berbeda, ada yang 40 undangan, ada yang 70 dan ada juga yang 13 orang yang tidak ditemukan pemilihnya,” sambungnya.

Setelah ditelusuri hingga memintai penjelasan ke Petugas Pemilihan Kecamatan atau PPK. Hal tersebut dikarenakan warga yang bersangkutan ada yang bekerja diluar negeri seperti ke Malaysia.

Diantaranya ada juga bekerja di perusahaan, kemudian pindah alamat namun tak diurus secara administrasi, hingga orang yang akan diberi undangan memilih yang bersangkutan tak ditemukan.“Kalau secara partisipasi, warga Kecamatan Teluk Keramat cukup tinggi untuk hadir memberikan suaranya.

Hanya memang beberapa alasan tersebut, menjadikan jumlah pemilih yang harus datang ke TPS dan memberikan hak suaranya menjadi berkurang.

Padahal secara akumulasi, angka partisipasi pemilih di Kecamatan Teluk Keramat tinggi, jika masyarakatnya ada di wilayah,” katanya.

Hanya saja, lantaran bekerja ke luar daerah maupun ke luar negeri, dan tak mengurus surat pindah memilih, angka partisipasi kurang maksimal.

“Kalau keterangan petugas pemilu, surat undangan yang diberikan kepada pemilih sudah mencapai 100 persen, hanya faktor yang tidak datang memilih dan undangan tidak hadir disebabkan tidak ada di desa dan meninggalkan desa karena suatu pekerjaan di luar daerah maupun ke luar negeri, menjadi menurun,” katanya. 

Jika jumlah tersebut, ditemukan di rata-rata TPS. Maka tak menutup kemungkinan mempengaruhi jumlah keseluruhan warga yang sudah memiliki hak pilih dengan angka kehadiran di TPS memberikan hak suara.

“Andaikan satu TPS rata- rata pemilihnya pergi ke Malaysia 20 orang, dikalikan jumlah TPS di Kecamatan Teluk Keramat sebanyak 229 TPS, berarti sekitar 4 ribu pemilih yang tak memberikan suaranya,” ujarnya.

Sementara, warga yang bekerja masih di wilayah Kecamatan Teluk Keramat, seperti menyadap getah pohon karet, ke kebun sawit, dan kera lainnya libur dulu dan menyempatkan bisa memberikan hak suaranya ke TPS masing-masing.

Halaman:

Tags

Terkini