Prokal.co, Kecelakaan kerja kembali terjadi di lokasi pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refenery (SGAR) di Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah. Seorang pekerja PT Indo Fudong Konstruksi tewas terlindas ekskavator, Senin (12/8) sekitar pukul 13.00 WIB. Korban tewas dengan luka mengenaskan.
Kapolres Mempawah, AKBP Sudarsono melalui Kasat Reskrim, Iptu Fadhila Nugrah Sakti mengungkapkan korban tewas bernama Kon Ji Fam (41), warga Desa Karimunting, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang.
"Korban ini berstatus sebagai buruh lapangan karyawan PT Indo Fudong Konstruksi," jelas Kasat.
Diungkapkan Kasat, kecelakaan kerja bermula ketika korban sedang melakukan aktivitas pekerjaannya. Sementara di lokasi yang sama, sebuah alat berat ekskavator yang dikemudian oleh operator bernama Syahrin sedang beroperasi.
"Nah, ketika operator sedang menjalankan ekskavator tiba-tiba terdengar suara jeritan dari arah belakang," ujar Kasat.
Kemudian, masih dikatakan Kasat, operator langsung memutar ekskavator ke arah kanan dan melihat ke belakang. Saat itulah, operator melihat korban pekerja sudah terlindas.
"Operator langsung menekan klakson ekskavator dengan tujuan meminta pertolongan kepada pekerja lainnya yang ada di lokasi tersebut," tuturnya.
Kemudian, sambung Kasat, sekitar pukul 13.20 WIB, korban langsung dilarikan ke Klinik PT BAI. Namun, karena luka yang dialami korban parah, akhirnya korban dirujuk ke RSUD dr Rubini Mempawah.
"Sekitar pukul 13.55 WIB, korban tiba di RSUD dr Rubini Mempawah dan langsung dilakukan tindakan. Namun, sekitar pukul 14.25 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia," papar Kasat.
Setelah dari rumah sakit, korban tewas langsung dibawa ke rumah duka di Desa Karimunting, Kabupaten Bengkayang. Jenazah korban diantar oleh adik kandung korban bersama perwakilan perusahaan PT Indo Fudong Konstruksi.
"Berdasarkan rekam medis dari pihak RSUD dr Rubini Mempawah, korban mengalami luka robek di perut kiri dan kanan. Kemudian, luka robek femur kiri dan kaki kiri," paparnya.
Di tempat terpisah, Direktur RSUD dr Rubini Mempawah David Sianipar membenarkan pihaknya telah menangani seorang pasien yang mengalami kecelakaan kerja dari PT Borneo Alumina Indonesia (BAI).
"Benar, tadi sekitar pukul 14.25 WIB ada datang pasien korban kecelakaan kerja di PT BAI, dalam kondisi yang sudah meninggal dunia," ungkapnya.
David menjelaskan korban meninggal dunia diduga akibat pendarahan yang disebabkan luka serius di sekujur tubuhnya. Terutama luka terbuka pada bagian kaki yang sangat parah.