kalimantan-barat

Karhutla di Kalbar Sulit Padam, Ini yang Jadi Kendala Utamanya

Kamis, 12 Juni 2025 | 13:30 WIB
Tim BPBD Kalbar bersama TNI melakukan pemadaman kebakaran di lahan gambut di Jalan Parit PAngeran Desa Arang Limbung Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. (BPBD KALBAR FOR PONTIANAK POST)

Brainberries
Ketika Bermimpi, Ini yang Terjadi dalam Tubuh Mu. Baca Lebih
Pelajari Lebih
Baca Juga: Sengketa Lahan di Kubu Raya: Nur Iskandar Klaim Tanah Diwakafkan, Anwar Ryanto Tuding Diserobot

Wagub Kalbar, Krisantus Kurniawan menekankan pentingnya pendekatan yang lebih bijaksana, dan humanis dalam menangani kasus karhutla, terutama di wilayah perhuluan yang masih banyak bergantung pada praktik peladangan tradisional.

“Saya berpesan agar kita memahami bahwa ada kearifan lokal dalam membuka lahan. Di wilayah perhuluan, banyak masyarakat yang hidup sebagai peladang. Jangan sampai mereka terus-menerus dijadikan kambing hitam atas terjadinya kebakaran lahan,” tegasnya kepada awak media, Rabu (11/6).

Menurutnya, titik api di daerah hulu seringkali berkaitan dengan aktivitas perladangan yang masih menggunakan metode bakar terbatas. Karena itu, Krisantus meminta aparat penegak hukum tidak langsung mengambil langkah represif.

“Peladang biasanya membuka lahan secara tradisional, dan berskala kecil. Perlu ada pendekatan edukatif, dan dialog, bukan hanya sanksi,” tambahnya.

Wagub juga mendorong sinergi lintas sektor, mulai dari pemerintah, aparat, swasta, hingga masyarakat adat, untuk memberikan solusi alternatif agar perladangan tak lagi identik dengan pembakaran.

“Sejauh ini belum ada karhutla besar, baru titik api kecil, dan cuaca juga belum terlalu kering. Tapi kami tetap harus waspada, terutama menjelang puncak musim kemarau,” pungkasnya. (mrd/bar)

Halaman:

Terkini