Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) juga diprediksi mulai aktif pada akhir dasarian, yang berpotensi memengaruhi pola hujan di wilayah Indonesia, termasuk Kalbar. “Kombinasi suhu laut yang hangat, dominasi angin timuran, dan aktivitas MJO yang meningkat bisa memperkuat kondisi kering dalam beberapa pekan ke depan,” tulis BMKG dalam laporannya.
BMKG Kalbar mengimbau masyarakat, petani, relawan, dan aparat daerah untuk terus memantau perkembangan cuaca dan iklim, serta tidak melakukan pembakaran lahan dalam bentuk apa pun. Kolaborasi lintas sektor, termasuk pemda, BPBD, dan masyarakat sipil, sangat dibutuhkan agar dampak musim kemarau dapat diminimalkan.(bar)