PONTIANAK – Sebuah helikopter patroli kebakaran hutan dan lahan (karhutla) milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami gangguan mesin saat menjalankan misi di wilayah udara Kalbar, Minggu (28/9). Akibatnya, heli tersebut terpaksa melakukan pendaratan darurat di kawasan Balai Sebut, Kecamatan Jangkang, Kabupaten Sanggau.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Data dan Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel, membenarkan insiden tersebut. Ia menjelaskan, gangguan mesin membuat helikopter tidak dapat melanjutkan penerbangan ke daerah sasaran patroli.
“Ada helikopter patroli kami yang mengalami gangguan mesin sehingga tidak bisa meneruskan penerbangan ke daerah sasaran. Maka, pilot memutuskan untuk mendarat secara darurat di wilayah Balai Sebut, Kecamatan Jangkang, Kabupaten Sanggau,” ujarnya. Menurut Daniel, helikopter tersebut membawa empat personel termasuk pilot. Tidak ada laporan korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden tersebut.
Ia menambahkan, teknisi dari Pontianak telah diberangkatkan menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan, dan perbaikan mesin. Namun, diperkirakan tim baru tiba di lokasi pada malam hari. “Kalaupun heli dapat diperbaiki segera, kemungkinan baru bisa kembali ke Pontianak besok pagi,” jelasnya.
Daniel juga menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk BPBD setempat, untuk memastikan pengamanan lokasi pendaratan darurat.
Dalam laporan internal yang beredar, helikopter dengan registrasi PK-FBH itu diketahui sedang menjalankan misi patroli sortie kedua ketika indikator transmisi menyala. Pendaratan dilakukan di area terbuka pada koordinat N 00°27’56”, dan E 110°50’39”, sekitar 94 nautical mile dari VOR Pontianak.(bar)