kalimantan-barat

Puncak Pasang dan Hujan Lebat Hantui Kalbar Sepekan: BMKG Peringatkan Warga Pesisir Waspada Banjir dan Petir

Senin, 24 November 2025 | 13:20 WIB
Ilustrasi hujan.

PONTIANAK – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalbar mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya di wilayah pesisir, menyusul prakiraan puncak pasang air laut dan peningkatan intensitas curah hujan sepanjang sepekan ke depan.

Prakiraan pasang air laut tertinggi di Kota Pontianak diperkirakan terjadi pada periode 23 hingga 26 November 2025, mencapai ketinggian 1,7 meter pada pagi hingga siang hari (sekitar pukul 09.00 WIB - 12.00 WIB). Sementara itu, di Kendawangan, pasang tertinggi diprediksi mencapai 1,8 meter pada 22 hingga 25 November 2025 (pukul 10.00 WIB - 12.00 WIB).

Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio BMKG Kalbar, Dwi, mengatakan kondisi cuaca di wilayah Kalimantan Barat secara umum diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, terutama pada saat pagi, siang, sore, maupun malam hari.

Dwi menjelaskan bahwa pertumbuhan awan penghujan yang masif didorong oleh beberapa faktor atmosfer. Yakni sirkulasi siklonik dan belokan angin dimana terpantau adanya daerah belokan angin dan sirkulasi siklonik yang memberikan dampak tidak langsung, memicu banyaknya pertumbuhan awan.

Lalu gelombang Kelvin, yakni terdapat potensi gelombang Kelvin yang akan aktif di wilayah Kalimantan Barat. Anomali SST dan Monsun: Adanya Anomali Suhu Muka Laut (SST) yang hangat meningkatkan potensi penguapan. Hal ini diperkuat oleh penguatan Monsun Asia, dominasi angin baratan, serta kelembapan udara yang cenderung basah.

“Potensi hujan ringan hingga lebat kami perkirakan terjadi terutama pada pagi, siang, hingga sore hari,” ujar Dwi, menambahkan bahwa pergerakan angin di 3000 feet dari arah Barat diperkirakan mencapai 8 hingga 15 knots.

Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat, terutama saat siang hingga sore hari. "Waspadai dampak terjadinya hujan lebat berupa banjir, genangan maupun tanah longsor, terutama di wilayah-wilayah yang sering terjadi bencana tersebut," ulas Dwi.

Wilayah Pesisir: Tingkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, angin kencang, dan peningkatan tinggi gelombang.

Drainase Buruk: Waspada banjir dan genangan air, terutama di daerah dengan drainase yang buruk saat hujan lebat.

Daerah Berbukit: Masyarakat di daerah berbukit atau tebing rawan diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko tanah longsor.

Pengguna Jalan: Hujan tiba-tiba dapat mengurangi jarak pandang. Tingkatkan kehati-hatian saat berkendara. (*)

Terkini