BANJARBARU – Proses evakuasi jasad U (47), pria malang yang ditemukan di dasar sumur di kawasan Jalan Garuda, Landasan Ulin Timur, Banjarbaru, berlangsung dramatis.
Dengan kedalaman sumur mencapai 8 meter dan permukaan air cukup tinggi, Tim SAR gabungan harus bekerja ekstra keras demi mengevakuasi korban dalam keadaan meninggal dunia. Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu (14/6/2025) pagi. Kejadian bermula saat saksi mendengar suara benda jatuh di sekitar area sumur.
Setelah ditelusuri, hanya sepasang sandal yang terlihat di tepi sumur. Namun, saat dilihat lebih dekat, tubuh U tampak berada di dasar sumur.
Kabar tersebut segera diteruskan ke relawan dan Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Banjarmasin. Tim SAR gabungan pun langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian. “Begitu kami tiba, langsung dilakukan briefing taktis untuk menentukan metode evakuasi terbaik. Kondisi medan cukup sulit karena air dalam sumur cukup tinggi,” jelas Kepala Kantor SAR Banjarmasin, I Putu Sudayana.
Proses evakuasi dimulai dengan menurunkan peralatan khusus, termasuk sistem katrol atau lifting. Diperlukan koordinasi ketat antar anggota tim karena akses sempit dan licin di sekitar bibir sumur menyulitkan manuver alat dan personel.
Setelah hampir dua jam berjibaku, tepat pukul 09.40 Wita, jasad Umar berhasil diangkat ke permukaan dan disaksikan langsung oleh warga sekitar. Korban langsung dilarikan ke RS Idaman Banjarbaru untuk proses identifikasi dan penanganan lanjutan. Operasi SAR resmi dinyatakan selesai setelah seluruh unsur melaksanakan debriefing.
“Meski prosesnya cukup menantang, kerja sama yang solid antarunsur SAR dan dukungan warga menjadi kunci keberhasilan evakuasi ini. Kami sampaikan belasungkawa mendalam atas kejadian ini,” tambah Putu. Unsur yang terlibat dalam operasi ini di antaranya Kantor SAR Banjarmasin, Polsek Landasan Ulin, Babinsa TNI AU dan AD, Damkar Banjarbaru, Satpol PP, BPBD Kota Banjarbaru, relawan Potensi SAR Prabu dan Saudara, serta masyarakat setempat.
Putu mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan keamanan di lingkungan rumah, terutama pada titik-titik rawan seperti sumur terbuka.
“Peristiwa ini jadi pengingat bahwa potensi bahaya bisa datang dari sekitar rumah. Waspada dan antisipasi adalah kunci,” tutupnya. (*)