BANJARBARU - Meski sudah memasuki musim kemarau, wilayah Banjarbaru masih sering diguyur hujan. Sehingga kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) belum banyak terjadi. BPBD Banjarbaru mencatat, sejak Januari sampai Juni 2025 baru ada 16 kejadian karhutla di kota ini.
Kepala BPBD Banjarbaru Zaini mengatakan, berdasar data Pusdalops, karhutla tersebar di 4 kecamatan. "Salah satunya di Liang Anggang ada lima kejadian, dengan total luasan 5,69 hektare lahan yang terbakar," ucapnya.
Kemudian, di Kecamatan Cempaka ada dua kejadian dengan luasan 0,055 hektare. Lalu di Landasan Ulin ada 8 kejadian dengan luasan 1,811 hektare. "Sementara di Banjarbaru Utara satu kejadian dengan luasan 0,02 hektare lahan terbakar. Jadi total luas area terdampak sekitar 7,576 hektare," rinci Zaini.
Meski titik api masih sedikit, ia menyebut, pihaknya telah membangun posko 1×24 jam di kantor BPBD Banjarbaru untuk siaga kebencanaan.
“Relawan TRC juga patroli setiap hari, memantau potensi-potensi yang rawan akan terjadi karhutla. Termasuk masyarakat peduli bencana yang kita rekrut bersama-sama untuk mengamankan wilayah masing-masing,” tambah dia.
Zaini juga mengatakan, kesiapsiagaan tetap harus disiapkan dan perlu koordinasi dengan baik. "Fokusnya dari awal daerah Bandara Syamsudin Noor, juga di titik-titik lain yang rawan karhutla, seperti di Kecamatan Cempaka,” katanya. (*)