• Minggu, 21 Desember 2025

Kalsel Ajukan Permohonan Dini Enam Helikopter dan Modifikasi Cuaca ke BNPB, Ini Alasannya

Photo Author
- Selasa, 8 Juli 2025 | 11:45 WIB
BANTUAN: Salah satu bantuan helikopter dari BNPB untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tiba di Bandara Syamsudin Noor, Minggu (15/9/2024). (Foto: BPBD Kalsel)
BANTUAN: Salah satu bantuan helikopter dari BNPB untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tiba di Bandara Syamsudin Noor, Minggu (15/9/2024). (Foto: BPBD Kalsel)

 

BANJARMASIN – Tak ingin ancaman kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) berdampak besar, Pemprov Kalsel melakukan peningkatan kesiapsiagaan.

Salah satunya dengan mengusulkan bantuan helikopter ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Enam helikopter itu terdiri dari lima helikopter water bombing dan 1 helikopter patroli.  “Permohonan dini ini sebelum terjadinya karhutla sangat penting. Contohnya tahun lalu, kejadian karhutla bisa ditekan sejak awal,” terang Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, Senin (7/7).

Pemprov juga mengusulkan modifikasi cuaca atau hujan buatan pada saat kemarau. “Gubernur Kalsel telah menandatangani surat usulan permintaan bantuan helikopter water bombing, helikopter patrol, serta Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) kepada BNPB. Semoga usulan ini segera disetujui,” jelasnya.

Bambang menyebut kesiapsiagaan tak hanya di teknis, namun juga meliputi penyediaan sarana dan prasarana dan pemantauan kemampuan personel di bidang SDM.

Bahkan, dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi untuk menetapkan status Siaga Darurat Karhutla di tingkat provinsi, yang sepenuhnya akan didasarkan pada data dan analisis cuaca dari BMKG.

“Jika Kalsel ditetapkan berstatus siaga, maka seluruh upaya penanggulangan akan lebih maksimal dan ekstra,” paparnya. Meski beberapa daerah di kabupaten rawan karhutla, Bambang menyebut baru satu daerah yang menetapkan status Siaga Karhutla. Kota Banjarbaru.

“Banjarbaru menjadi daerah pertama di Kalsel yang telah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan,” sebut Bambang.

Dari data BPBD Kalsel, sepanjang periode 1 Januari hingga 1 Juli tadi, ada sebanyak 23 kejadian karhutla dengan luas lahan terdampak mencapai 19,50 hektare. Banjarbaru menjadi wilayah dengan jumlah kejadian tertinggi, yakni 20 kasus dengan luas lahan terdampak mencapai 14,7 hektare.

Sementara beberapa kabupaten seperti Balangan, Tapin, dan Banjar mencatat titik hotspot cukup tinggi, meski tanpa kejadian karhutla yang berdampak langsung pada lahan. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X