kalimantan-selatan

Banjir Membuat Dua Kecamatan di Tapin Lumpuh

Rabu, 16 Januari 2019 | 12:32 WIB

Banjir selalu menjadi momok di musim hujan. Yang paling menyedihkan jika luapan air menggenangi sekolah. Seperti yang terjadi di sekolah-sekolah di Tapin ini.

RASIDI FADLI, Tapin

Naiknya air di beberapa wilayah Kecamatan Tapin Utara dan Kecamatan Bungur, membuat aktivitas warga terganggu. Bahkan ada sekolah-sekolah yang tidak melakukan proses belajar mengajar karena halaman maupun ruang kelas ikut terendam, Selasa (15/1).

Seperti yang terjadi di SDN Bungur pada pukul 08.00 Wita, tak ada aktivitas belajar-mengajar. Hanya ada anak-anak yang sedang asyik bermain air dan tidak terlihat siswa-siswi maupun dewan guru yang ke sekolah.

"Memang kalau banjir kita libur," ungkap Fatmawati siswa kelas 5 SDN Bungur yang kebetulan baru selesai main air bersama teman-temannya di halaman sekolah.

Hal serupa terjadi di SDN Kupang 1 Kecamatan Tapin Utara. Sekolah yang berdekatan dengan sungai Tapin ini tergenang air hingga ruang kelas.

"Untuk kelas 1,2 dan 3 karena berada di bawah, proses belajar tidak bisa dilaksanakan. Sedangkan kelas 4,5 dan 6 tetap seperti biasa," ucap Wakil Kepala Sekolah SDN Kupang 1 Yulian Adiritno.

Menurutnya, genangan air tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan genangan air tahun sebelumnya. "Biasanya ruang kelas hanya dua jari masuk air, tapi ini sudah sampai mata kaki," jelasnya.

Padahal, berkaca dari tahun sebelumnya pihak sekolah sudah mengantisipasi dengan membuat penyangga agar ketika genangan air naik ruang kelas tidak tergenang.

"Tapi penyangga yang kami buat ternyata tidak berfungsi," lanjutnya, yang berharap nantinya di sekeliling sekolah bisa dibuat Siring tinggi, agar air tidak bisa masuk lagi ke sekolah.

Tidak hanya sekolah-sekolah yang terdampak banjir, tapi kantor-kantor pemerintahan dan kantor tentara juga terkena, seperti yang terjadi di Koramil 1010-01 Bungur.

"Air sudah naik sekitar jam 1 dini hari, lalu jam 6 pagi sudah setinggi lutut orang dewasa," kata Danramil Bungur Kapten Zaenal Arifin kepada Radar Banjarmasin.

Diakui Danramil, kondisi seperti ini sudah sering terjadi. Oleh sebab itu, ia sering mengusul kepada pimpinannya agar pondasi bangunan Koramil Bungur bisa ditinggikan.

"Atau kalau perlu kita pindah saja ke daerah yang lebih tinggi, mengingat kalau seperti ini aktivitas kami terganggu," harapnya.

Lain lagi dengan warga Jalan Kusuma Giri Kelurahan Rangda Malingkung bernama Sahran (42), bahwa warga sekitarnya sudah mengantisipasi akan terjadinya banjir dengan cara mengangkat barang-barang berharga.

Halaman:

Tags

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB