kalimantan-selatan

Membayangkan Tanbu Jadi Ibu Kota Indonesia, Yakin Ekosistem dan Lingkungan Aman

Minggu, 5 Mei 2019 | 12:36 WIB

Haris mengatakan, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor memberikan atensi dan mengapresiasi tawaran pusat, perihal peluang Kalsel sebagai salah satu daerah alternatif menjadi ibu kota. 

"Pada prinsipnya jika pemerintah memilih Kalsel menjadi ibu kota. Kalsel siap," terang sekda.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo memberi sinyal ibukota yang dipilih berada di luar Pulau Jawa, tepatnya Kalimantan.

Tentunya hal ini membuat beberapa daerah di Kalimantan masing-masing mengklaim wilayahnya paling cocok menjadi ibukota negara.

Kalimantan Selatan, pun disebut-sebut menjadi kandidat Ibukota RI, di samping Panajam (Kaltim), dan Palangka Raya (Kalteng).

"Sebagai ‘urang banua' kami merasa bangga Kalsel menjadi kandidat ibu kota republik ini. Bicara kelayakan, Tanah Bumbu menjadi daerah yang disiapkan sebagai pengganti Jakarta," terang Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor.

Tanbu, sebut Paman Birin, wilayah yang baru dan masih mempunyai kawasan tanah yang luas serta masih sangat bisa dikembangkan untuk dijadikan ibu kota. "Coba kita lihat di peta, Tanbu berada tepat di tengah-tengah Indonesia,’’ papar Paman Birin.

Sekda Tanbu H Rooswandi Salem pun punya nada optimistis yang sama. Dia mengatakan Tanah Bumbu punya lahan yang sangat luas untuk mengakomodir kelayakan sebuah ibukota negara.

“Secara keseluruhan, Kabupaten Tanah Bumbu memiliki luas wilayah sebesar 487 ribu hektare,” ucapnya.

Dari sisi sumber daya alam, Tanah Bumbu juga memiliki kandungan batubara yang melimpah. Hal ini menjamin energi yang besar untuk  memaksimalkan pembangkit tenaga listrik untuk seluruh ibukota.

 Secara geografis, Tanah Bumbu berada ditengah-tengah Indonesia, sehingga akses dari pulau-pulau lain akan mudah. 

“Dari kontur tanah juga kuat  untuk menahan bangunan bertingkat empat atau lebih,” jelasnya.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan Kalimantan serta bagian timur Sumatera, Sulawesi bagian selatan  mempunyai sejarah dan potensi bencana yang minim. Dalam hal ini, ibu kota baru nantinya harus bebas bencana gempa bumi, gunung berapi, tsunami, banjir, erosi serta kebakaran hutan dan lahan gambut.

"Sudah (diteliti risiko bencananya, Red), itu sementara daerah yang kami identifikasi dan lokasinya juga relatif ada di tengah," kata Bambang usai konferensi pers rencana pemindahan ibu kota, baru-baru tadi.

Nantinya, menurut Bambang, ibu kota baru itu tidak akan seperti Jakarta yang diarahkan menjadi pusat bisnis. Sebab, ibu kota baru tersebut akan menjadi pusat pemerintahan, agar pembangunan tidak hanya terpusat di Jawa.

Halaman:

Tags

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB