kalimantan-selatan

Meski Jadi Ibu Kota Provinsi, Masih Ada 5 TPS di Banjarbaru Kesulitan Sinyal

Senin, 12 Februari 2024 | 15:35 WIB
SIMULASI: Salah satu pemilih disabilitas netra menjalani simulasi pemungutan suara dari KPU Kota Banjarbaru. (FOTO: FADLAN ZAKIRI/RADAR BANJARMASIN)

 

Meski berstatus sebagai Ibu Kota Provinsi Kalsel, rupanya di Banjarbaru masih ada TPS yang tidak terjangkau jaringan internet dan kesulitan sinyal.

 

    *** 

BANJARBARU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banjarbaru mendata, dari 898 titik TPS Pemilu 2024 di kota ini, lima diantaranya berada di wilayah blank spot alias tidak ada sinyal internet. Lima TPS itu semuanya berada di Kecamatan Cempaka. Empat diantaranya di Kelurahan Cempaka dan satu lagi di Kelurahan Sungai Tiung.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banjarbaru, Rozy Maulana mengakui, susahnya jaringan akan menjadi kendala petugas, terutama saat memasukkan data hasil penghitungan suara ke aplikasi Si Rekap. “Ketiadaan sinyal internet ini juga jadi kendala kami dalam koordinasi, karena tidak bisa menggunakan WhatsApp, dan telepon,” kata Rozy saat ditemui awak media di depan Balai Kota Banjarbaru, Minggu (11/2) petang.

Baca Juga: Serikat Pekerja di Kalsel Ingatkan Perusahaan Liburkan dan Bayar Lembur Karyawan Saat Pemilu

Kendati demikian, kondisi itu menurutnya masih bisa dimaklumi. Sebab meski tak bisa menginput data hasil penghitungan suara secara langsung di TPS, petugas KPPS masih bisa mengupload data ketika sudah ada daerah yang bersinyal.

Karena untuk penggunaan aplikasi Si Rekap saat ini sudah bisa memindai gambar dan menguploadnya secara otomatis saat handphone sudah mendapatkan sinyal. “Melakukan foto melalui aplikasi kemudian langsung diupload, nanti teruploadnya saat sudah mendapatkan sinyal. Jadi setelah selesai, petugas pergi ke tempat yang ada sinyal,” jelas dia.

Rozy berharap, kesulitan sinyal tak menjadi kendala bagi petugas KPPS saat melaksanakan tugasnya di hari pemungutan dan perhitungan suara pada 14 Februari 2024. “Begitu pun dengan petugas KPPS yang berada di lokasi blank spot, Insya Allah sudah memahami cara kerjanya,” imbuhnya.

Sementara itu, Koordinator Divisi (Kordiv) Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Banjarbaru, Bahrani mengatakan, kelima titik TPS blank spot ini bakal mendapat penjagaan berlapis.

Sebab, lima TPS di wilayah tanpa sinyal internet ini, kata Bahrani masuk dalam kategori rawan. Sehingga wajar menurutnya jika ada perlakuan khusus. “Jika di TPS di wilayah tersebut biasanya satu petugas keamanan dari Polri dan TNI mengawasi tiga TPS, di wilayah blank spot ini kita pasang tiga orang petugas keamanan untuk satu TPS,” ungkapnya.

Pengamanan serupa juga diterapkan pada enam TPS Khusus yang tersebar di Lapas Kelas IIB Banjarbaru dan Panti Sosial Fajar Harapan di Kecamatan Liang Anggang.

Kemudian, terkait proses penginputan data hasil pengawasan di setiap TPS juga diberi kelonggaran. Sama dengan KPPS, Panwascam maupun PTPS masih bisa melapor ketika ada sinyal internet.

“Di tempat kita (Bawaslu) ada program Si Waslu yang bisa dipakai tanpa menggunakan sinyal internet. Ketika masih berada di wilayah blank spot, laporan itu akan tersimpan di aplikasi. Nanti, ketika sudah ada sinyal, laporan itu akan terunggah secara otomatis ke aplikasi,” jelasnya. (*)

Halaman:

Tags

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB