kalimantan-selatan

Geopark Meratus Sedang Dievaluasi UNESCO, Ini Jadi Momentum Penting

Kamis, 4 April 2024 | 18:00 WIB
GEMBALA SAPI: Panorama alam di kawasan Pegunungan Meratus. Foto diambil di Kabupaten HST, salah satu kawasan yang menjadi titik Geopark Meratus. (FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN)

 

 Organisasi internasional yang bergerak pada bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (UNESCO) membawa kabar baik bagi Kalsel. Melalui laman resmi UNESCO Digital Library pada dokumen dengan kode SC/2024/UGGp/1 Rev, diinformasikan ada 18 usulan UNESCO Global Geopark baru yang akan dievaluasi oleh mereka. 

Dari Indonesia hanya dua. Salah satunya adalah Geopark Meratus dari Kalsel. Satunya lagi Geopark Kebumen, Jateng.

Dua geopark ini akan dievaluasi bersama-sama Geopark Mount Kilimanjaro dari Tanzania, dan beberapa geopark lain dari negara Brazil, Kanada, RRC, Italia, Meksiko, Moroko, Norwegia, Korea, Romania, Saudi Arabia, Spanyol, Inggris, Irlandia Utara, Vietnam.

Baca Juga: Segera Dinilai UNESCO, Geopark Meratus Masuk Nominasi Dunia

 

“Tentu ini sangat luar biasa, Geopark Meratus sejajar dengan Niagara, Mount Kilimanjaro, Danyang, Chefchaouen, Lang Son, Alta Murgia, dan beberapa geopark lain di dunia,” tutur Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, kemarin (2/4).

Evaluasi ini, sebutnya, merupakan momentum penting yang mesti dipersiapkan secara matang oleh Badan Pengelola Geopark Meratus. “Tentu saja kolaborasi bersama antara Pemprov dan pemerintah kabupaten/kota se-Kalsel,” cetusnya.

Baca Juga: Rembuk Stunting, Ternyata Ini Faktor yang Perlambat Penurunan Stunting di Tanah Bumbu

Lokasi situs Geopark Meratus ada 54 titik. Jadi, ini turut menjadi tanggung jawab bersama. “Termasuk pemangku kebijakan yang menjadi mitra,” ujarnya.

Hanifah menerangkan, dalam laman tersebut disampaikan deskripsi Geopark Meratus sebagaimana dossier yang telah di-submit ke UNESCO dengan ciri-ciri geologi disebabkan oleh serangkaian peristiwa tektonik kompleks berkaitan dengan lempeng tektonik seperti tumbukan dan subduksi. “Saat ini, baru 10 geopark yang masuk UGG. Mudah-mudahan Geopark Meratus yang ke-11 atau 12,” harapnya.

Beberapa persiapan telah dilakukan pemprov. Di antaranya pada tahun anggaran 2024, akan dihadirkan representasi Geopark Meratus di Terminal Kedatangan Bandara Internasional Syamsudin Noor.

Pemenuhan aksesibilitas, fasilitas, dan juga visibilitas juga akan selesai pada tahun ini oleh Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan Kalsel.

 

Tak hanya itu, peningkatan kapasitas masyarakat di sekitar situs dan pengelola situs juga mendapat intervensi melalui Dinas Perindustrian dan Dinas Pariwisata. “Pemerintah kabupaten/kota agar lebih proaktif dalam membantu penyiapan evaluasi. Khususnya persoalan sampah,” harapnya.

Itu terjadi di banyak situs seperti di Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan dan Barito Kuala. “Persoalan sampah masih mendominasi, karena pengelolaan sampah masih belum optimal,” sambungnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB