• Senin, 22 Desember 2025

Rembuk Stunting, Ternyata Ini Faktor yang Perlambat Penurunan Stunting di Tanah Bumbu

Photo Author
- Rabu, 3 April 2024 | 17:00 WIB
WAWANCARA: Kepala DP3AP2KB Tanah Bumbu, Erli Yuli Susanti, diwawancara wartawan usai Rembuk Stunting 2024 pada Selasa (2/4). (Zulqarnain/Radar Banjarmasin)
WAWANCARA: Kepala DP3AP2KB Tanah Bumbu, Erli Yuli Susanti, diwawancara wartawan usai Rembuk Stunting 2024 pada Selasa (2/4). (Zulqarnain/Radar Banjarmasin)

 

Kader Pembangunan Manusia (KPM), bidan, dan kader Posyandu di tingkat desa di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) diminta berinovasi untuk meningkatkan kunjungan ibu hamil dan balita tersindikasi stunting ke Posyandu.

Pasalnya, masih ada ibu hamil dan orang tua yang enggan ke Posyandu sehingga menjadi salah satu faktor yang memperlambat penurunan angka stunting di Bumi Bersujud. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Tanbu, Erli Yuli Susanti, usai Rembuk Stunting Tahun 2024 pada Selasa (2/4).

Meskipun tingkat kehadiran ibu hamil di Posyandu sudah di atas 80 persen, pihaknya tetap berusaha mencapai target 100 persen. "Bagi warga yang enggan ke Posyandu, ini jadi tugas kawan-kawan di desa agar menjemput mereka dan memberi edukasi manfaat Posyandu,” ucap Erli.

 

Selain soal partisipasi, faktor pernikahan anak di bawah umur juga menjadi penyebab lain stunting di Tanbu. Ia mengatakan, banyak anak yang menikah di usia dini belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan dan pola asuh anak. Apalagi, kata Erli, mereka belum punya pekerjaan.

“Otomatis ini berimbas pada ekonomi rumah tangga, yang khawatirnya meningkatkan risiko kekurangan gizi pada anak,” terangnya. Berdasarkan data SSGI (Survei Studi Gizi Indonesia), prevalensi stunting di Tanbu mengalami penurunan dari 18,7 persen pada 2021 menjadi 16,1 persen tahun 2022.

Meskipun mengalami penurunan, angka stunting di Tanbu masih di atas target nasional yang ditetapkan sebesar 14 persen pada 2024. “Kami masih menunggu hasil konvergensi angka stunting 2023 yang akan dirilis pada bulan April di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia,” tandasnya. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X