Mengurangi risiko banjir akibat curah hujan tinggi yang terus melanda sebagian wilayah Banua, Pemprov Kalsel mengusulkan penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Teknologi ini dinilai, menjadi solusi di saat cuaca ekstrem saat ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat, banjir selama Januari 2025 telah merendam 21.673 rumah dan sebanyak 68.072 jiwa yang terdampak.
Baca Juga: Ada 11 Daerah di Kalsel Diterpa Banjir, Warga Malah Tak Mau Mengungsi Karena Takut Ada Maling
“Melalui TMC, kita dapat mengatur distribusi hujan agar tidak terfokus di wilayah rawan banjir, sehingga risiko bencana dapat diminimalkan,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Ratusan Korban Banjir di Banjar Mulai Mengungsi
Dia menyebut, langkah ini didasari pada prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang memprediksi curah hujan tinggi di Kalsel yang akan berlangsung hingga April 2025 mendatang.
Di mana, wilayah seperti Kabupaten Barito Kuala dan Banjar dengan modifikasi cuaca melalui TMC nanti, tak lagi menjadi pusat terdampak banjir. “Kami sudah menyusun Rencana Kontingensi Banjir 2025–2027 sebagai dasar pelaksanaan TMC,” imbuhnya.
Bambang mengakui, koordinasi lintas sektor diperlukan dalam penanganan banjir, termasuk dukungan teknologi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Langkah ini membutuhkan sinergi pemerintah daerah dan pusat. Dengan teknologi ini, curah hujan di wilayah jenuh air dapat dialihkan ke tempat lain yang lebih aman. TMC terbukti efektif di beberapa daerah lain,” sebutnya.
Sebagai bukti, TMC sebelumnya sudah diterapkan di DKI Jakarta pada Desember 2024 dan menunjukkan hasil positif. Saat itu, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebut bahwa TMC berhasil mengurangi curah hujan sebesar 13 hingga 67 persen di sejumlah wilayah Jakarta berdasarkan data satelit Global Satellite Mapping of Precipitation (GSMaP).
TMC ini hanya sebagai solusi jangka pendek yang dapat memberikan dampak signifikan dalam mengurangi risiko banjir di Kalsel. “Dengan adanya usulan ini, kami berharap pemerintah pusat dapat segera menyetujui pelaksanaannya, sehingga dampak banjir terhadap masyarakat Kalsel dapat diminimalkan,” tandasnya.(*)