SAMPIT – Seekor lutung abu-abu jantan yang diduga menjadi korban tabrak lari di Desa Bajarum, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kini mendapat perhatian serius dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit. Satwa dilindungi tersebut tengah menjalani perawatan intensif setelah dievakuasi oleh warga dan diserahkan kepada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotim.
Kepala BKSDA Resort Sampit, Muriansyah, mengatakan pihaknya menerima penyerahan lutung abu-abu jantan dalam kondisi luka pada Rabu (15/10) sekitar pukul 18.30 WIB.
“Setelah serah terima dengan rekan-rekan Animal Rescue Sampit, lutung langsung dibawa ke klinik hewan terdekat untuk mendapat penanganan,” ujar Muriansyah.
Ditemukan Patah Taring dan Luka Jahitan
Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan lutung tersebut mengalami sejumlah luka, termasuk di bagian punggung, tangan, ekor, dan bibir, serta mengalami patah pada taring atas. “Luka di punggung dan bahu dijahit, sedangkan luka di tangan dan bibir dibersihkan,” jelasnya.
Satwa tersebut pertama kali ditemukan oleh warga bernama Andi, tergeletak di tengah jalan dalam kondisi lemah. Warga lain, Illyan, kemudian membawanya ke Sampit dan menyerahkannya ke Mako Damkar Kotim.
Kini, lutung tersebut ditempatkan di shelter Animal Rescue Sampit, di bawah pengawasan bersama BKSDA, Disdamkarmat, dan para relawan.
Rencana Pelepasan Setelah Pulih
Muriansyah menambahkan bahwa kondisi lutung akan terus diamati selama beberapa hari ke depan.
“Setelah dirawat, kami akan mengamati kondisinya selama beberapa hari. Jika sudah pulih dan dinyatakan sehat oleh dokter, lutung akan dilepasliarkan kembali ke hutan di wilayah Kotawaringin Timur,” katanya.
BKSDA juga mengimbau masyarakat untuk tidak menangkap, memelihara, atau memperjualbelikan satwa liar yang dilindungi. Warga diminta segera melapor ke pihak berwenang jika menemukan satwa dalam kondisi terluka atau tersesat di permukiman. (*)