PANGKALAN BUN– Sebuah rekaman video yang memperlihatkan aksi saling pukul antara dua kelompok pemuda di Rumah Makan Kebun Bambu (RKB), Jalan Iskandar, Pangkalan Bun, menjadi viral di berbagai grup WhatsApp pada Minggu (2/11/2025) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB.
Video berdurasi sekitar satu menit tersebut menunjukkan kericuhan di area angkringan RKB, di mana sejumlah meja dan kursi menjadi berantakan akibat adu jotos yang terjadi.
Manajemen RKB, Muhammad Syamsuri, membenarkan insiden perkelahian tersebut. Ia menyatakan bahwa kejadian serupa bukan kali pertama terjadi di lokasi mereka.
"Iya, kejadiannya malam tadi. Terkait kerusakan saya belum cek apakah ada atau tidak," ujarnya.
Syamsuri menjelaskan bahwa meskipun RKB telah menetapkan jam operasional (tutup pukul 22.00 WIB untuk rumah makan, dan seluruh aktivitas angkringan ditutup total pukul 01.00 WIB), pengunjung kerap berada di lokasi melebihi batas waktu.
Syamsuri menduga kuat pemicu utama perkelahian adalah konsumsi minuman keras (miras). Menurutnya, hampir semua keributan sebelumnya di RKB berawal dari miras, padahal pihak manajemen telah memasang larangan membawa miras di lokasi, bahkan mencantumkan Perda Larangan Miras Nomor 13 Tahun 2006.
“Rata-rata akibat miras dan ini bukan kali pertama. Padahal sudah ada imbauan larangan membawa miras di lokasi,” tegasnya.
Kapolres Kotawaringin Barat (Kobar) AKBP Theodorus Prio Santosa melalui Kapolsek Arut Selatan (Arsel), AKP Ratno, membenarkan insiden tersebut dan memastikan tidak ada korban luka serius.
“Hanya luka cakaran dan lecet biasa. Kedua belah pihak sudah dibawa ke Mapolsek Arsel pada waktu subuh dan mereka sepakat berdamai,” jelas AKP Ratno.
Menanggapi kejadian ini, AKP Ratno mengimbau agar para remaja Pangkalan Bun menjauhi konsumsi miras. Pihak kepolisian juga berencana meningkatkan patroli dan pengawasan di titik-titik yang dianggap rawan keributan guna mencegah terulangnya insiden serupa. (sam)