• Minggu, 21 Desember 2025

Waspada! BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Kalteng hingga 11 November 2025

Photo Author
- Senin, 10 November 2025 | 11:00 WIB
Pohon tumbang akibat angin kencang menghalangi jalan di Desa Bajarum, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, belum lama ini.
Pohon tumbang akibat angin kencang menghalangi jalan di Desa Bajarum, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, belum lama ini.

 

PALANGKA RAYA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangka Raya mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) yang berlaku mulai 9 hingga 11 November 2025. Warga diimbau waspada terhadap potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah daerah.

BMKG menjelaskan, peningkatan potensi cuaca ekstrem ini dipicu oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia.

Aktivitas MJO tersebut memicu perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di langit Kalteng. Kondisi ini diperkuat dengan tingginya kelembapan udara dan labilitas atmosfer lokal yang kuat, yang secara signifikan meningkatkan potensi terbentuknya awan hujan.

“Kondisi ini diperkuat dengan kelembapan udara yang cukup tinggi dan labilitas atmosfer lokal yang kuat, yang dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem,” tulis BMKG, yang informasinya juga diteruskan oleh BMKG Stasiun Meteorologi H Asan Sampit, Minggu (9/11/2025).

Daerah-daerah di Kalteng yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang meliputi: Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau, Kota Palangka Raya.

BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap hujan lokal berdurasi singkat yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan air, tanah longsor, hingga pohon tumbang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Multazam, menambahkan bahwa potensi cuaca ekstrem diperkirakan masih bisa terjadi hingga Februari 2026.

”Kami mengimbau warga berhati-hati, terutama di sekitar bangunan tinggi, baliho, serta pepohonan rindang yang berisiko tumbang saat angin kencang,” pungkas Multazam, seraya mengingatkan warga untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan menghindari berteduh di bawah objek berisiko saat badai petir. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X