• Minggu, 21 Desember 2025

Ulat Ditemukan di Lauk Telur MBG SMPN 1 Sampit, Video Viral Picu Kekhawatiran Publik

Photo Author
- Senin, 17 November 2025 | 09:15 WIB
Potongan video viral tentang temuan ulat di menu MBG di salah satu sekolah di Kotim
Potongan video viral tentang temuan ulat di menu MBG di salah satu sekolah di Kotim

 

SAMPIT — Dunia pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) digemparkan oleh beredarnya video berdurasi 12 detik yang memperlihatkan lauk telur rebus tak layak konsumsi pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang didistribusikan ke siswa SMPN 1 Sampit. Video yang menunjukkan ulat menggeliat di dalam telur rebus tersebut viral sejak Jumat (14/11) di berbagai platform media sosial.

Dalam rekaman tersebut, beberapa siswa tampak terkejut saat membuka kotak makanan dan menemukan ulat di bagian lauk. Kejadian ini langsung memicu gelombang reaksi publik, mulai dari keluhan serius soal kebersihan makanan hingga kritik tajam terhadap pengawasan program MBG.

”Gais, MBG kali ini ada belatungnya. Langsung dilepeh,” ujar salah satu siswa dalam video yang beredar, yang langsung menimbulkan kekhawatiran warganet.

Vendor MBG Konfirmasi dan Minta Maaf

Ketua Yayasan Ma’had Al Kautsar, Harry Rahmad Panca Setia, selaku vendor MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kotim, membenarkan bahwa menu tersebut merupakan bagian dari lebih dari 900 porsi yang mereka distribusikan ke SMPN 1 Sampit.

Harry mengakui adanya laporan tersebut dan menyatakan bertanggung jawab penuh. "Ada laporan satu porsi ditemukan ulat. Hanya satu, tetapi tetap menjadi tanggung jawab kami," ujar Harry.

Pihak vendor mengaku terkejut dan bingung karena setiap porsi makanan telah melalui pengecekan berlapis sebelum pengiriman pada pukul 08.30 WIB.

"Kami juga bingung, dari 2.000 porsi yang kami siapkan untuk beberapa titik, tiba-tiba ada satu porsi yang diinformasikan terdapat ulat. Ini tentu menjadi perhatian serius bagi kami,” tegasnya.

Harry menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan memastikan akan melakukan evaluasi total terhadap seluruh proses pengolahan makanan, mulai dari bahan baku, penyimpanan, hingga prosedur pemeriksaan akhir sebelum didistribusikan.

Kepala SMPN 1 Sampit, Suyoso, memberikan klarifikasi bahwa pihaknya baru mengetahui video tersebut setelah kegiatan belajar mengajar (KBM) selesai. "Video itu pertama kali diketahui guru piket setelah anak-anak pulang sekolah. Jadi, kebenarannya belum dapat dipertanggungjawabkan," ujar Suyoso, sembari menegaskan bahwa sekolah baru sekitar sepekan menerima distribusi MBG.

Suyoso menekankan bahwa siswa telah diberi ruang untuk melapor langsung kepada guru jika menemukan menu yang bermasalah atau tidak layak konsumsi, tanpa harus menunggu pulang sekolah.

Sementara itu, di media sosial, netizen mempertanyakan standar kebersihan rumah makan yang ditunjuk sebagai vendor. Warga juga menyoroti isi sajian MBG lain dalam video tersebut yang dinilai tidak tampak nilai gizinya.

Insiden ini menambah daftar temuan serupa di Kalimantan Tengah, menyusul temuan ulat dalam menu MBG di MTsN 1 Palangka Raya sebelumnya, yang kembali mempertanyakan kualitas pengawasan dalam pelaksanaan program MBG secara keseluruhan. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X