kalimantan-tengah

Ketika Nanas Jadi Kare, Bakso, Lumpia, hingga Jamu

Rabu, 9 Januari 2019 | 15:37 WIB

Nanas sering kali digunakan sebagai selai, puding, atau campuran es buah. Di tangan para perempuan Baamang, nanas disulap menjadi klepon, bakso, kare, lumpia, hingga jamu.

YUNI PRATIWI, Sampit

Ada pemandangan berbeda di aula kantor Kelurahan Baamang Hulu, Senin (7/1). Terlihat beberapa jenis masakan, camilan juga minuman di atas meja. Wadahnya adalah buah nanas yang isinya sudah dikeruk sehingga menyerupai mangkuk. Tak ketinggalan hiasan-hiasan yang juga dibuat dari nanas.

”Belum datang jurinya,” kata seorang wanita di ruangan itu di tengah riuhnya musik di luar ruangan yang terdengar kencang hingga ke aula. Beberapa tamu tampak berkeliling melihat-lihat olahan yang semuanya berbahan dasar nanas.

Tidak lama datang dua orang wanita membawa keranjang sayur berisi masakan. Dengan cepat mereka merapikan meja, menyajikan olahan yang mereka masak di rumah. Tampak terburu-buru, rupanya mereka peserta paling akhir yang datang. “Persiapannya mendadak,” seloroh wanita itu. 

Mereka tampak berlomba untuk memanfaatkan berbagai potensi buah nanas, membuat berbagai macam olahan, dan mengukir nanas menjadi bebagai bentuk.

Begitulah suasana lomba kuliner nanas di kantor Kelurahaan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang. Lomba ini digelar bertepatan dengan HUT ke 66 Kotim. Banyak yang antusias dengan adanya lomba kuliner yang kesemuanya berbahan dasar nanas, mengingat buah nanas merupakan salah satu ciri khas Sampit.  

“Kita ingin mengangkat potensi luar biasa dari nanas yang ada di Sampit, baik sumber pangannya maupun sumber daya manusianya yang memiliki kreativitas ke arah itu, sehingga produk-produk kita bisa dikenal dan dimanfaatkan,” ujar Kasmojoyo, Lurah Baamang Hulu.

Rusmini salah satu peserta lomba mengatakan, dirinya membuat olahan nanas sudah dari dulu. Dirinya juga kerap kali mendapatkan pesanan untuk acara pernikahan.

Rusmini mewakili  RT. 9 membuat olahan sayur asem, balado ikan bawal, kare nanas, kue kukus nanas, puding nanas, klepon nanas, selai nanas, es super nanas, dan puding nanas. Bersama dua orang rekan lainnya, Rusmini  ingin melestarikan olahan kare nanas.

“Kalau ada acara, tidak ketinggalan kare nanas itu. Selalu ada di acara pengantin, juga acara keluarga,” tambah Rusmini.

Rusmini pun menyambut baik adanya lomba kuliner nanas menurutnya lomba ini  dapat menambah wawasan. “Menyalurkan bakat-bakat, bisa menambah ekonomi keluarga, jadi yang tidak kreatif jadi kreatif,” katanya.

Bukan tanpa sebab nanas dijadikan bahan dasar pada lomba kuliner pada hari itu. Nanas dinilai sebagai agro wisata unggulan kelurahan Baamang Hulu. “Agar tidak hanya di kelurahan ini saja, namun kelurahan lain bisa menyiapkan produk unggulan lainnya,” ujar Endra Rosana, Ketua DPD KNPI Kabupaten Kotawaringin Timur.

Ada tiga orang tim juri yang menilai lomba tersebut, dan ada saja kelompok yang sudah kehabisan masakan unggulan sebelum dinilai juri.  “Maaf baksonya habis,” ujar mama Arif kepada juri. Kelompoknya dari RT. 8 membuat bakso saus nanas. Dia mendapatkan ide dari suaminya yang hobi masak. “Lain dari yang lain, kuah baksonya pakai saus nanas,” tuturnya.

Selagi juri menilai, salah seorang dari peserta lomba pun ada yang turut menyumbangkan suara emasnya untuk menghibur para tamu undangan. Satu per satu juri menilai masakan, camilan, dan minuman yang diolah peserta.

Halaman:

Tags

Terkini