kalimantan-tengah

Nyaman Tinggal di Sampit, Siapkan Terobosan untuk Pengembangan Hotel

Selasa, 20 Oktober 2020 | 14:58 WIB
SILATURAHMI: Jajaran manajemen Radar Sampit saat berkunjung ke Aquarius Boutique Hotel Sampit, Senin (19/10).(YUNI/RADAR SAMPIT)

Managemen Radar Sampit melakukan silaturahmi dengan General Manager Aquarius Boutique Hotel Sampit (ABHS) Didik S Abadi yang baru bertugas, Senin (19/10) siang. Banyak kisah seru dari sosok pria yang hobi kuliner ini.

=====

Rombongan Radar Sampit dipimpin Direktur Radar Sampit Siti Fauziah, diikuti Manager Pemasaran Tono Triyanto, Manager Iklan Fafan Renaldi, dan Pimpinan Redaksi Gunawan. Kedatangan Radar Sampit disambut hangat Didik.

Perbincangan santai tercipta dari kunjungan tersebut, sambil menyantap hidangan menu nusantara andalan hotel terbesar di Kota Sampit itu.

Siti Fauziah mengatakan, bisnis hotel dan media harus saling mendukung dan menguatkan, sehingga dapat menarik orang-orang agar mau berkunjung ke Kota Sampit.

”Bisnis itu harus saling menguatkan dan saling support," ujarnya.

Dia pun mengucapkan selamat datang kepada Didik dan berharap ke depan kerja sama yang sudah terjalin antara Radar Sampit dan ABHS dapat semakin baik. Radar Sampit pun siap bersinergi apabila ada event yang digelar hotel bintang empat tersebut.

Didik yang baru dua minggu berada di Sampit merasa senang atas kunjungan tersebut. Sebab, bagaimana, menurutnya dari medialah bisa mengetahui berbagai informasi termasuk juga info bisnis.

”Saya suka berteman dengan media, karena bisa menyalurkan aspirasi. Bisa tahu banyak info bisnis apa yang baru juga dari media," sebutnya.

Pria kelahiran Lamongan 47 tahun silam ini bercerita, dari tempat kelahirannya, dia hijrah dan menuntaskan pendidikan hingga berkarier di Surabaya, sebelum akhirnya berkarir di hotel terbesar di Kota Sampit saat ini.

”Sejak 7 Oktober sudah berada di Sampit," ujar bapak dari lima orang anak yang sebelumnya bertugas di Hotel Luminor Tanjung Selor, Kalimantan Utara (Kaltara) ini.

Pria yang masih tampak muda di usianya yang hampir setengah abad tersebut mengaku lama berkarier di Surabaya. Hijrah ke kota lain bukan berarti dia keluar dari zona nyaman, namun karena menilai bahwa hidup adalah sebuah perjuangan.

”Karena hidup harus fight terus. Cuman karena ada kesempatan, dan saya ambil kesempatan itu, di sini hotel bintang empat, sebelumnya bintang tiga plus, makanya saya tertarik," ungkapnya.

Selama berada di Sampit, pria yang memperingati hari ulang tahunnya setiap tanggal 27 Maret ini mengaku sudah berjalan-jalan ke Ikon Jelawat Kotim dan Taman Kota Sampit. Didik pun merasa nyaman berada di Bumi Habaring Hurung ini.

Halaman:

Tags

Terkini