kalimantan-tengah

Hayuuu..!! Proyek Stadion 29 November Sampit Dibidik Kejaksaan

Sabtu, 2 November 2024 | 07:00 WIB
TINJAU PROYEK: Kepala Dispora Kotim meninjau Stadion 29 November Sampit, Selasa (2/8). (YUNI/RADAR SAMPIT)

 

Kejaksaan Negeri Kabupaten Kotawaringin Timur tengah membidik sejumlah proyek pembangunan di Stadion 29 November Sampit. Penyelidikan sudah masuk tahapan pemanggilan sejumlah pihak terkait, khususnya dari pejabat pelaksana dan  dinas yang membidangi.

Sumber Radar Sampit menyebutkan, proyek itu di antaranya untuk persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalteng yang dilaksanakan tahun lalu. Adapun pekerjaan fisik yang dilaksanakan di Stadion 29 November salah satu di antaranya adalah  pembenahan lapangan stadion yang menelan dana sekitar Rp2,8 miliar. Proyek itu dilaksanakan tahun 2022 silam dengan pemenang kontrak CV Jasa Nadiyatama dengan nilai kontrak Rp2,78 miliar. ”Masih meminta klarifikasi dari pihak pihak terkait dan nanti akan kelihatan perkembangan setelah ini,” kata salah satu sumber internal Radar Sampit di Kejari Kotim ini, Kamis (31/10/2024).

Baca Juga: Satu Resort di Derawan Disanksi karena Tak Miliki Izin PKKPRL

Pekerjaan itu berupa penataan rumput dan pembuatan drainase di keliling lapangan bola kebanggan warga Sampit ini. Pembangunan atau penanaman rumput sepak bola yang memiliki luasan 110 x 90 meter tersebut akan dikerjakan melalui sistem lelang. Proses lelang dilaksanakan secepatnya agar lapangan sepak bola siap digunakan.

Dari pernyataan Dinas Pemuda dan Olahraga saat itu, jenis rumput yang biasa digunakan untuk lapangan sepak bola di antaranya, Zoysia Matrella (ZM), Cynodon Dactylon (CD), Axonopus Compressus (AC), rumput sintetis, dan rumput campuran. Ketiga rumput di atas banyak digunakan sebagai dasar lapangan sepak bola. Sedangkan, dua rumput terakhir, yakni sintetis dan campuran hanya pilihan. Rumput ZM atau biasa disebut rumput manila, menggunakan media tanam pasir dan umumnya ditemukan diarea pinggiran pantai.

Berwarna hijau pekat dibanding rumput lainnya. Memiliki tekstur yang tajam namun tetap aman untuk sepatu bola pemain. FIFA menyebut rumput ini cocok digunakan di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Rumput ini juga disebut-sebut kasta tertinggi dibandingkan rumput lain. Hal itu pula yang membuat kebanyakan stadion besar menggunakan rumput ZM, seperti Stadion Gelora Bung Karno dan Gelora Bandung Lautan Api.

Rumput ini memiliki kekuatan akar yang baik, membutuhkan pengelolaan tingkat tinggi, dan membutuhkan biaya yang mahal. Harga jual rumput ZM berkisar Rp80 ribu – Rp120 ribu per meter persegi. Jenis rumput kedua yakni rumput CD atau biasa disebut rumput bermuda. Dikarenakan rumput ini umum digunakan di stadion kawasan Eropa, Asia Timur, dan negara yang beriklim dingin.

Perawatan rumput bermuda mahal dan rentan terkelupas apabila tersandung atau terkena gesekan. Untuk harga jual rumput CD tak jauh beda dengan rumput ZM, yakni di kisaran Rp70-100 ribu per meter persegi. Jenis rumput ketiga, yakni rumput AC atau biasa disebut rumput gajah. Rumput ini sering ditemukan di taman dan alun-alun kota. Kekuatan akar rumput ini cukup baik. Memiliki daun yang lebih lebar, namun mudah rusak apabila terkena pul sepatu bola.

Harga rumput ini dijual dengan relatif murah dibandingkan rumput jenis ZM dan CD. Per meter per segi dijual dikisaran Rp35-50 ribu. Harga yang murah dan perawatan yang tidak terlalu mahal inilah yang membuat sebagian besar lapangan sepak bola di Indonesia menggunakan jenis rumput Axonopus Compressus alias rumput gajah. Kejari Kotim melalui Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Budi Tymbas masih enggan berkomentar mengenai kasus yang mulai mereka tangani tersebut. Meski demikian, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotim Wiyono membenarkan bahwa sejumlah pejabat terkait pembangunan stadion itu dipanggil jaksa. (ang/ign)

Terkini