kalimantan-tengah

Selama 2024, di Kotim Kejahatan Terjadi Setiap Sembilan Jam

Indra Zakaria
Kamis, 2 Januari 2025 | 11:06 WIB
PAPARAN: Kapolda Kalteng Irjen Pol Djoko Poerwanto saat evaluasi akhir tahun di Aula Arya Mapolda Kalteng, Senin (30/12).DODI/RADAR SAMPIT

 

Sepanjang tahun 2024, tindak pidana di Kalimantan Tengah naik dibanding tahun sebelumnya. Polda Kalteng mencatat berbagai kasus kejahatan terjadi hingga menjelang pengujung tahun ini.

DODI-YUNI PRATIWI, Palangka Raya-Sampit | radarsampit.com

 

Kapolda Kalteng Irjen Pol Djoko Poerwanto mengatakan, ada sejumlah kasus menonjol tahun ini. Di antaranya, terkait pencurian sawit dengan penangkapan ratusan tersangka di 60 perusahan. Belasan di antaranya positif menggunakan narkotika. Perkara lainnya, pihaknya berhasil menggagalkan peredaran sabu dengan total 114 kilogram lebih, 189 butir ekstasi, 1,3 kg ganja kering, 7.801 Carisoprodol, dan 17.766 obat daftar G.

”Jumlah barang bukti sabu mengalami kenaikan signifikan, yakni 114.955,38 gram (naik 91.093,56 gram). Jadi, sabu ini harus jadi perhatian kita semua,” tegasnya saat rilis akhir tahun di Aula Arya Mapolda Kalteng, Senin (30/12).

Baca Juga: Sepanjang 2024, Polda Kaltara Tangani Kasus Korupsi yang Kerugian Negaranya Capai Rp13.1 Miliar

Kasus menonjol lainnya, lanjut Djoko, pencurian alat sekolah dengan menangkap tiga tersangka dari lintas provinsi, yakni Jakarta, Bengkulu, dan Jawa Barat. Tersangka menyasar tujuh sekolah, baik di Kalteng maupun Kalsel, dengan barang bukti ratusan alat elektronik hingga mobil. Kasus kebakaran rumah kosong juga menjadi sorotan. Pihaknya mencatat kebakaran mencapai 108 kasus dengan 18 kasus di antaranya diduga sengaja. Namun, yang telah terungkap hanya tiga kasus.

”Kami imbau masyarakat agar dapat mengaktifkan pos kamling dan bagi pemilik rumah selalu menjaga dan serta menitipkan pesan kepada tetangga bila ditinggalkan lama dan informasikan kepada polisi apabila terjadi kebakaran,” tegasnya. Lebih lanjut Djoko mengatakan, perompakan terhadap tugboat juga jadi kasus menonjol.

Sebanyak 14 tersangka diringkus dalam perkara yang terjadi di Tanjung Malatayur, Perairan Kalteng tersebut. Selanjutnya, perkara pencurian dengan pemberatan menewaskan sopir ekspedisi yang mayatnya ditemukan di Katingan. Perkara itu jadi sorotan nasional karena melibatkan oknum anggota Polresta Palangka Raya, AKS. Tersangka lainnya merupakan sopir taksi online, MH.

”Kami terbuka dalam hal kritik dan saran untuk membangun. Maka itu, berbagai kasus yang menonjol berhasil diselesaikan,” katanya. 

Sementara itu, Kapolres Kotawaringin Timur (Kotim) AKBP Resky Maulana Zulkarnain mengatakan, secara umum, kamtibmas di wilayah Polres Kotim kondusif dan terkendali. Pihaknya telah melaksanakan berbagai upaya dalam menjaga harkamtibmas, melalui kegiatan preventif, preemtif, dan represif berdasarkan aturan dan hukum yang berlaku.

Meski demikian, Resky melanjutkan, terjadi peningkatan jumlah gangguan kamtibmas sebanyak 241 kejadian atau meningkat sebesar 33,87 persen dibandingkan tahun 2023. Selain itu, tingkat kejahatan yang menimpa penduduk juga meningkat sebesar 23,62 persen, dari sebelumnya 1 kejahatan berbanding 152 orang per 100.000 orang, menjadi 1 kejahatan berbanding 199 orang per 100.000 orang.

Menurut Resky, rentang waktu kejadian kejahatan kian pendek. Kejahatan yang sebelumnya terjadi setiap 12 jam 27 menit 39 detik, kini terjadi dalam kurun waktu 9 jam 31 menit 37 detik. Meningkat 17,6 persen. Dalam evaluasi tersebut, ada lima jenis kejahatan yang paling sering terjadi, di antaranya, lalu lintas 215 kasus, narkotika 147 kasus, pencurian biasa 103 kasus, pencurian dengan pemberatan 91 kasus, dan penggelapan 91 kasus. Selain itu, ada 5 kasus dan 3 konflik yang menjadi perhatian khusus, yang akan menjadi bahan evaluasi lebih lanjut dalam penanganannya.

Halaman:

Tags

Terkini