Keunggulan kompetisi sebuah negara kini juga ditentukan oleh ini: pelabuhannya dalam atau tidak.
Zaman Presiden Musharraf Gwadar sudah diincar. Modal asing diundang: Singapura. Yang dianggap juara dunia untuk manajemen pelabuhan. Pelabuhan Gwadar pun dibangun oleh Singapura. Senilai 250 juta dolar.
Itu 12 tahun lalu.
Pembangunannya sukses.
Cita-citanya gagal.
Pelabuhan itu tidak membawa kemajuan apa-apa. Kapal yang datang tidak pernah pergi. Dan yang pergi tidak pernah datang.
Ibaratnya begitu.
Itulah nasib infrastruktur yang kurang dihitung hinterland-nya. Termasuk kurang dihitung yang satu ini: Amerika menjatuhkan sanksi pada Iran. Yang semula dianggap akan bisa memanfaatkan pelabuhan itu. Untuk ekspor minyak dan gasnya.
Pakistan yang sekutu Amerika dan Singapura yang juga sekutu Amerika terkena dampak kebijakan Amerika.
Sepuluh tahun kemudian...
Datanglah ide besar.
Untuk Gwadar.
Dari siapa lagi.
Kalau bukan Tiongkok.
Gwadar akan dibangun lebih gila-gilaan lagi. Dengan dana 2 miliar dolar.